Bisnis.com, JAKARTA - Untuk pertama kalinya, para ilmuwan menemukan bukti adanya uap air di atmosfer satelit Jupiter, Ganymede. Uap air ini terbentuk ketika es dari permukaan bulan menyublim, yakni proses perubahan wujud dari padat menjadi gas.
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan di Nature Astronomy, para ilmuwan menggunakan dataset baru dan arsip dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA untuk membuat penemuan tersebut.
Melansir dari ScienceDaily, Rabu (28/7/2021), pada penelitian sebelumnya terdapat bukti tidak langsung bahwa Ganymede, bulan terbesar di Tata Surya, mengandung lebih banyak air daripada semua lautan di Bumi.
Namun, Ganymede memiliki suhu yang sangat dingin sehingga air di permukaannya membeku. Laut ini akan berada kira-kira 100 mil di bawah kerak, oleh karena itu, uap air tidak akan mewakili penguapan lautan ini.
Pada tahun 1998, Teleskop Luar Angkasa Hubble mengambil gambar ultraviolet pertama Ganymede. Pada penelitian tersebut mengungkapkan dalam dua gambar pita berwarna-warni dari gas listrik atau pita aurora dan memberikan bukti lebih lanjut bahwa Ganymede memiliki medan magnet yang lemah.
"Sejauh ini hanya molekul oksigen yang diamati," jelas Lorenz Roth dari KTH Royal Institute of Technology di Stockholm, Swedia.
Roth melanjutkan bahwa molekul tersebut dihasilkan ketika partikel bermuatan mengikis permukaan es.
“Uap air yang kami ukur sekarang berasal dari sublimasi es yang disebabkan oleh pelepasan termal uap air dari daerah es yang hangat,” katanya.