Operator Seluler Perlu Sosialisasi Manfaat 5G ke Masyarakat

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 28 Juli 2021 | 19:17 WIB
Ilustrasi teknologi 5G./REUTERS-Yves Herman
Ilustrasi teknologi 5G./REUTERS-Yves Herman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Operator seluler disarankan untuk membangun kesadaran masyarakat terkait manfaat 5G di pengetatan pergerakan masyarakat. Harapannya, ketika pandemi Covid-19 mereda, masyarakat sudah paham dengan manfaat 5G dan langsung cepat beralih ke teknologi generasi baru tersebut.

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura mengatakan momentum Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seharusnya dimanfaatkan oleh operator untuk membangun kesadaran masyarakat perihal 5G.

Masyarakat dan industri tidak hanya disuguhi perihal kelebihan 5G yang memiliki kecepatan internet hingga 20x lipat lebih cepat dari 4G, juga kasus-kasus yang dapat terselesaikan dengan 5G.

“Jadi bangun kesadaran masyarakat apa manfaat 5G bagi masyarakat. Jangan sampai masyarakat tahunya 5G cuma ganti ponsel saja,” kata Tesar, Rabu (28/7/2021).

Dia mengatakan seharusnya edukasi manfaat 5G sudah digaungkan sebelum komersialisasi, adapun saat 5G sudah dipasarkan ke pelanggan, edukasi harus lebih masif lagi.

Selama ini masyarakat hanya tahu bahwa 5G memiliki latensi yang rendah - sekitar 1 milidetik. Lebih dari itu, masyarakat juga perlu teredukasi dengan manfaat-manfaat 5G.

Sekadar informasi, saat ini operator seluler terus mengembangkan layanan 5G. Telkomsel dan Indosat sudah komersialisasi sejak Mei - Juni 2021, sementara XL Axiata dan Smartfren masing bersiap-siap untuk mengikuti uji layak operasi 5G.

Tesar memperkirakan ketika 5G digelar persaingan operator seluler dalam memperebutkan pelanggan tidak banyak berubah. Pelanggan tetap akan setia berada di satu operator tertentu karena tidak ada pembeda antara jaringan 5G dengan jaringan 4G bagi pasar ritel.

Segala aktivitas masih dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan 4G. Tesar bahkan menduga operator yang tidak memiliki jaringan 5G, berpeluang mendapatkan limpahan pelanggan karena mereka dapat menghadirkan paket data yang lebih murah dibandingkan 5G.

“Misalkan ada operator yang menjanjikan 4G dengan harga lebih murah, bisa jadi orang pindah ke perusahaan tersebut. Dia ambil pasar orang yang tidak butuh 5G, dan memang saat ini banyak yang belum butuh,” kata Tesar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper