Bisnis.com, JAKARTA – Samsung Electronics Co. mencatatkan kinerja lebih baik pada kuartal II/2021 dibandingkan estimasi para analis seiring dengan kenaikan harga memory dan permintaan server.
Perusahaan elektronik asal Korea Selatan ini meraup profit operasional 12,5 triliun won (US$11 miliar) pada kuartal kedua tahun ini, lebih tinggi dibandingkan perkiraan yakni 11 triliun won. Penjualan pun dilaporkan mencapai 63 triliun won.
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (7/7/2021), Samsung menyatakan capaian yang positif ini mencerminkan keuntungan dari bisnis display, tanpa merinci lebih lanjut kinerja per unit bisnisnya. Laporan penuh yang akan mencakup profit bersih dan data-data final lainnya akan diumumkan dalam hasil final ke depan.
Samsung telah diuntungkan dari kenaikan aktivitas online yang memacu meningkatnya permintaan cip memory untuk alat-alat elektronik personal seperti PC dan ponsel pintar. Saat ini, pabrik Samsung di Austin yang sempat mengalami pemadaman listrik telah beroperasi secara penuh.
Berdasarkan catatan IBK Securities, harga rata-rata modul DRAM naik 15 persen pada kuartal kedua tahun ini sedangkan penyimpanan NAND naik 3 persen.
Samsung saat ini sedang menyiapkan transisi teknologi utama untuk produksi cip memory pada semester kedua tahun ini. Perusahaan ini menyatakan DDR5 (Double Data Rate 5) buatannya akan memiliki kecepatan dua kali lipat dari DDR4.
“Kami memperkirakan bisnis memory Samsung akan diuntungkan dengan kenaikan harga memory sepanjang 2021 dan pendapatan bisnis akan pulih dari dampak pemadaman pabrik di Austin,” kata analis Citigroup Peter Lee.