Kabar Baik PPKM Darurat, Harga Paket Data Diproyeksi Turun

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 5 Juli 2021 | 18:24 WIB
Dua orang membuka laman Google dan aplikasi Facebook melalui gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019). /Antara Foto-Akbar Nugroho Gumay
Dua orang membuka laman Google dan aplikasi Facebook melalui gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019). /Antara Foto-Akbar Nugroho Gumay
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat telekomunikasi memperkirakan daya beli yang lemah mendorong operator untuk menjual paket layanan data dengan harga yang lebih murah. Rata-rata pendapatan operator per pelanggan pun terancam menyusut pada kuartal III/2021 dibandingkan denga periode yang sama tahun lalu.

Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB Ian Yosef M. Edward memperkirakan operator seluler menurunkan harga paket data ke depannya, untuk menghadapi penurunan daya beli masyarakat.  

Meski paket data merupakan kebutuhan selama pembatasan pergerakan, konsumsi layanan data oleh pelanggan akan berkurang. Belanja obat-obatan dan makanan menjadi prioritas utama. 

Guna menjaga para pelanggan agar tetap mengisi pulsa atau tidak beralih ke operator lain, menurut Ian, operator akan menurunkan harga layanan  atau memberikan bonus tambahan kuota dan konten untuk nilai yang dibayarkan oleh pelanggan saat ini.   

“Persaingan akan ketat dengan memberikan bonus-bonus tambahan, seperti konten video, internet, sms dan lain-lain,” kata Ian, Senin (5/7).  

Sebagai gambaran jika pelanggan biasanya mengeluarkan uang senilai Rp70.000 per bulan untuk kuota data sebesar 10GB,  ke depan, untuk besaran yang sama kemungjkinan harganya akan dibuat lebih murah misalnya, Rp60.000. 

Alternatif lainnya adalah memberikan penawaran tambahan di mana dengan membayar Rp70.000, yang biasanya mendapat kuota utama 10GB saja, menjadi gratis akses konten video atau YouTube hingga beberapa GB. 

Ian mengatakan dengan cara tersebut operator seluler tidak hanya dapat mempertahankan pelanggan, juga mempertahankan pendapatan di tengah daya beli yang melemah. 

Meski demikian, sambungnya, cara tersebut berisiko membuat ARPU operator menyusut pada kuartal III/2021. Penurunan ARPU juga dipicu oleh penetrasi layanan interent rumah yang makin luas dan menurunnya kebutuhan masyarakat terhadap paket data dengan jumlah besar.    

Sementara itu, Ketua Bidang  Network dan Infrastruktur Indonesian Digital Empowerment Community (IDIEC) Ariyanto A. Setyawan menilai operator seluler tidak akan menurunkan harga paket data. 

Paket-paket yang ditawarkan saat ini sudah termasuk kategori paket yang murah atau paket kondisi pandemi. Operator seluler belum pernah menaikkan kembali paket layanan data ke harga normal semenjak pandemi. 

Ariyanto menuturkan kemampuan operator menawarkan paket secara personal sesuai dengan kebutuhan pelanggan, akan menolong  operator mempertahankan pelanggan di tengah daya beli yang melemah. Kegiatan itu tidak merusak pasar secara menyeluruh. 

“Promosi masif saat ini hanya akan menekan rata-rata pendapatan operator per pelanggan (ARPU)” kata Ariyanto. 

Ariyanto menambahkan walau secara praktik, telekomunikasi menjadi jawaban atas keterbatasan mobilitas, pelemahan daya beli masyarakat akibat pandemi akan menghambat pertumbuhan operator. 

Kemampuan daya beli yang merosot itu bakal berdampak pada penurunan ARPU di setiap operator seluler. 

Sebagai informasi, pada kuartal I/2021 ARPU operator seluler mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Telkomsel, mencatatkan ARPU senilai Rp43.000, turun 2,27% year- on- year (yoy). XL mencatatkan ARPU senilai Rp35.000, turun 2,77% yoy.  

Adapun Indosat masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,78%, menjadi senilaii Rp31.300 pada kuartal I/2021.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper