Gelap Terang Dampak PPKM Darurat bagi Modal Ventura

Akbar Evandio
Kamis, 1 Juli 2021 | 08:45 WIB
Ilustrasi/investama.co.id
Ilustrasi/investama.co.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ditanggapi beragam oleh pelaku industri modal ventura dan pengamat.

PT Kejora Ventures misalnya, meyakini PPKM Darurat tidak akan mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan untuk menyuntikan dana ke perusahaan rintisan pada kuartal III/2021.

Principal Kejora Ventures Andreas Surya mengatakan hal tersebut dilandasi pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara pada 2020 yang terbukti tetap positif di tengah-tengah kondisi pandemi karena adanya percepatan transformasi digital di berbagai bidang.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri modal ventura pada 2020 berhasil menyalurkan pembiayaan dan investasi ke perusahaan rintisan senilai Rp13,44 triliun sepanjang 2020. Nilai itu tumbuh 5,69 persen year on year (yoy) dibandingkan 2019 senilai Rp 12,72 triliun.

Adapun suntikan dana tersebut disalurkan oleh 61 modal ventura yang tercatat di OJK. Jumlah pelaku modal ventura itu bertambah dibandingkan 2019 yang berjumlah sebanyak 60 entitas.

Karena itu, dia menjelaskan Kejora Capital tetap optimis akan berinvestasi seperti rencana semula, yaitu dengan horizon investasi jangka menengah—panjang.

“Adanya PPKM Darurat akan menimbulkan efek yang langsung dirasakan, tetapi juga akan menguatkan perlunya solusi-solusi digital baru untuk tetap menggerakkan ekonomi,” ujarnya, Rabu (30/6/2021).

Dia melanjutkan beberapa bidang yang akan makin menarik untuk dilirik pada kuartal III/2021 adalah ekosistem pendukung e-commerce, termasuk digitalisasi rantai pasok, UMKM, dan agribisnis.

“Di samping itu kami melihat perlunya solusi remote education serta digital layanan healthcare,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan PPKM darurat justru memberikan dampak negatif bagi modal ventura karena setiap pengambilan keputusan berdasarkan evaluasi laporan keuangan perusahaan dan membutuhkan komunikasi langsung dengan pemain yang akan didanai.

“Ada keterbatasan komunikasi secara fisik untuk melakukan evaluasi, setiap sektor akan menjadi lebih pemilih untuk menyuntikan dana dan mengincar yang lebih memiliki rekam jejak lebih menjanjikan,” katanya.

Namun, dia menilai untuk jangka panjang modal ventura tentunya akan lebih memilih untuk mendanai sektor teknologi agrobisnis karena potensinya tidak terhalang meskipun ada pembatasan ruang gerak masyarakat

Kepala Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan akan ada 2 dampak pandemi terhadap platform ekonomi digital.

Pertama, adalah dampak negatif lantaran banyak sekali kegiatan masyarakat yang dibatasi sehingga bisa menurunkan permintaan.

Sebaliknya, sisi positifnya adalah makin banyak inovasi yang dikembangkan untuk membantu kegiatan ekonomi masyarakat dengan mengedepankan konsep nirkontak.

“Dari kedua potensi tersebut kita bisa ambil posisi, pelaksanaan PPKM Darurat sebenarnya tidak berpengaruh negatif terhadap pendanaan startup. Bahkan bisa berpengaruh positif yaitu menambah investasi ke platform digital potensial,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper