SDM Jadi Hambatan Pertumbuhan Bisnis Data Center Tanah Air

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 1 Juli 2021 | 08:10 WIB
Ilustrasi data center.
Ilustrasi data center.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) mumpuni menjadi tantangan terberat dalam pengembangan bisnis pusat data di Tanah Air. Pemerintah diminta untuk fokus mengembangkan sumber daya manusi daripada membangun pusat data nasional. 

Ketua Umum Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO) Ade Hendra Suryakusuma mengatakan tantangan terbesar dalam pembangunan dan pengelolaan data center adalah pada SDM. 

Menurutnya, hampir 73 persen downtime operasional pusat data disebabkan oleh personal yang kurang cakap dalam mengoperasikan pusat data. Padahal, bagi perusahaan pusat data, gangguan atau pemadaman layanan - walaupun hanya sebentar - merupakan kerugian besar bagi jalannya bisnis. 

"Kami di industri pun merasa kekurangan SDM yang mumpuni,” kata Hendra dalam diskusi virtual, Selasa (29/6/2021). 

Sekadar informasi, dalam membangun pangkalan data, sebuah perusahaan akan merujuk pada standar TIA-942, yaitu sebuah petunjuk membangun pangkalan data berbasis performa yang dikehendaki oleh proses bisnis. 

TIA-942 membagi menjadi empat kriteria tier yaitu tier I yang meliputi 1 jalur energi dan distribusi pendingin dengan tingkat ketersediaan layanan 99,671 persen. Kemudian tier II, perangkat yang ada di tier I ditambahkan  jaringan cadangan sehingga tingkat ketersediaan jaringan menjadi 99,741 persen. 

Setelah itu tier III terdiri dari beberapa jalur energi dan satu mesin pendingin aktif beserta sistem cadangannya, dengan tingkat ketersediaan layanan 99,982 persen.

Terakhir, tier IV dengan beberapa jalur energi, sistem pendingin, sistem cadangan dan komitmen sistem berjalan tanpa berhenti meski ada kerusakan. Pada tier IV ini tingkat ketersediaan layanan adalah 99,999 persen.  

Hendra mengatakan untuk mengatasi keterbatasan SDM tersebut, IDPRO bekerjasama dengan Universitas Indonesia pada fakultas teknik elektro, berupaya menghadirkani kurikulum khusus data center. 

Hendra berpendapat permasalahan mengenai SDM seharusnya juga menjadi tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Dia menilai Kemenkominfo gagal menjalankan fungsinya membangun SDM yang mumpuni untuk mendukung transformasi digital nasional. 

Ia menilai Kemenkominfo hanya fokus pada pembangunan infrastruktur yang sebenarnya merupakan ranah pelaku usaha di industri.

"Kemenkominfo sebagai regulator seharusnya mendukung penyelenggara data center nasional dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri nasional, dan tidak menjadi pesaing pelaku industri yang sudah berinvestasi," kata Hendra.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper