Bisnis.com, JAKARTA — PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) optimistis mampu mendistribusikas set top box (STB) dalam waktu 2 bulan atau sebelum peralihan siaran analog ke digital (analog switch off/ASO) digelar pada 17 Agustus 2021.
Direktur Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution mengatakan hingga saat ini pembahasan distribusi STB masih dibahas di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Syafril optimistis waktu 2 bulan cukup untuk mendistribusikan STB di 5 wilayah yang akan gelar ASO tahap awal.
“Pasti cukup [distribusi STB dalam 2 bulan] karena area tahap 1 tidak terlalu besar,” kata Syafril kepada Bisnis, Senin (22/6/2021).
Sebagai informasi, sebagian wilayah siaran di Aceh, Kepulauan Riau, Banten, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara akan mengalami pemadaman siaran analog paling lambat pada 17 Agustus 2021. Masyarakat di sana nanti hanya dapat menerima siaran digital. Untuk menerima siaran digital dibutuhkan alat penangkap siaran digital yaitu STB.
Merujuk data komitmen STB hasil seleksi LPS penyelenggara multipleksing 2012 - 2014 yang diterima Bisnis, untuk wilayah Aceh dan Sumatra Utara, MNCN mendapat jatah menyalurkan 505.740 unit STB. Sementara itu Transmedia sebanyak 2.500 unit, kemudian Viva Group, Metra TV dan PT Elang Mahkota Teknologi. Tbk. (EMTK) masing-masing sebanyak 627 unit, 250 unit dan 250 unit.
Kemudian untuk Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara, MNC Group mendapat jatah menyalurkan STB sebanyak 305.055 unit. Transmedia sebanyak 2.500 unit. Viva Group, Metro TV dan EMTK -induk dari SCTV dan Indosiar - masing-masing sebanyak 627 unit,250 unit, dan 555 unit.
Untuk wilayah Kepulauan Riau, MNC Group mendapat jatah menyalurkan 8.153 unit, Transmedia sebanyak 500 unit dan EMTK sebanyak 1.115 unit. Viva dan Metro TV tidak memiliki jatah distribusi STB gratis di sana.
Terakhir, untuk wilayah Jakarta dan Banten, MNC Group mendapat jatah menyalurkan unit gratis sebanyak 750.000 unit. Transmedia sebanyak 3.500 unit. Kemudian, Viva Group, Metro TV dan EMTK masing-masing sebanyak 10.507 unit, 721.200 unit dan 1.111.111 unit.
“Para penyelenggara mux masih terus berkoordinasi dan diskusi dengan Kemenkominfo tentang jumlah STB yang akan disiapkan pemerintah maupun penyelenggara,” kata Syafril
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Televisi Siaran Digital Indonesia (ATSDI) Eris Munandar mengatakan proses distribusi STB harus memperhatikan data penerima dan mekanisme distribusi. Keduanya mempengaruhi kualitas distribusi STB sehingga tepat sasaran dan cepat.
Pemerintah harus sudah menentukan masyarakat mana yang bisa menerima STB gratis. Proses distribusi juga harus jelas, apakah melibatkan pemerintah daerah dan membentuk tim khusus atau berjalan seperti biasa.
“Hal yang paling penting adalah apakah saat ini STB yang akan dibagikan secara gratis tersebut sudah ada? Baik yang bersumber dari Pemerintah atau dari komitmen penyelenggara Multipleksing,” kata Eris.
Eris mengatakan penetapan 5 tahapan ASO telah mencermati pelaksanaan ASO di berbagai negara yang dilakukan secara bertahap pula. Proses ASO di Indonesia diyakini berjalan mulus.