Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia Esports Association menilai industri kreatif khususnya olahraga elektronik (esport) di Indonesia mampu bertumbuh hingga lebih dari 30 persen hingga akhir 2021 menyusul bertambahnya perusahaan besar yang menerjuni bisnis ini.
Ketua Umum Indonesia Esports Association (Iespa) Eddy Lim mengatakan bahwa hingga saat ini banyak perusahaan besar seperti Gopay dan First Media yang juga ikutan mulai terjun ke industri ini.
“Industri esport ke depan makin besar, bahkan punya peluang bertumbuh hingga lebih dari 30 persen pada akhir tahun, ini alasan banyak perusahaan besar masuk ke ranah ini,” katanya, Jumat (18/6/2021).
Pada 2020 PT Link Net Tbk. dengan brand First Media turut mendukung perkembangan ekosistem esports di Tanah Air, melalui First Warriors Championship yang diselenggarakan pada Juni—November 2020.
Adapun, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) melalui Gopay juga turut menyelenggarakan GoPay Arena Championship (GAC) yang berlangsung dari 16 Juni—26 Juli 2020 yang mempersatukan tiga gim populer di Indonesia yaitu Free Fire, PUBG Mobile dan Mobile Legend.
Menurut Eddy, esport saat ini menjadi alternatif bagi perusahaan untuk tetap melakukan digital marketing di saat agenda-agenda luring masih sulit untuk dilaksanakan sehingga dengan masuk ke sektor tersebut perusahaan akan tetap meraih pertumbuhan bisnis.
Belum lama ini PT MNC Studios International Tbk. (MSIN) anak perusahaan dari PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) menandatangani kesepakatan atas investasi ekuitas dan hak penerbitan atas gim daring yang berjudul Rapid Fire dengan pengembang shooting gim asal Korea Selatan, LightningVR.co. Ltd. (LVR). Kesepakatan itu mencakup hak penerbitan global untuk semua negara, termasuk hak esport, lisensi, dan merchandising.
Tidak hanya itu, Mobile Premier League (MPL), platform mobile esport berbasis pun berhasil meraih pencapaian 5 juta pengguna pada tahun kedua kehadirannya di Indonesia.
Eddy melanjutkan seiring dengan diadopsinya teknologi oleh masyarakat, esport juga akan ikut berkembang karena memiliki branding sebagai olahraganya generasi milenial dan generasi Z.
“Karena pasarnya [esport] besar, korporasi kan ingin selalu branding dan membutuhkan pasar yang besar serta olahraga elektronik ini makin besar bahkan terus bertumbuh sehingga memang sudah seharusnya mereka mengincar pasar ini untuk memperluas cakupan bisnisnya,” ujarnya.