Pengembang Gim Lokal Optimistis Bisnis Tumbuh Pesat

Akbar Evandio
Sabtu, 19 Juni 2021 | 00:09 WIB
Peserta bermain game online PUBG pada acara Spirit of Millennials Games Day 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/12/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Peserta bermain game online PUBG pada acara Spirit of Millennials Games Day 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/12/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang gim lokal optimistis makin besarnya minat korporasi untuk masuk ke ranah olahraga elektronik (esport) menjadi peluang untuk menumbuhkan bisnis pada 2021.

CEO Anantarupa Studio Ivan Chen yang merupakan pengembang gim daring lokal Lokapala meyakini pasar esport turut memberi sentimen positif terhadap bisnis perusahaan.

Lokapala adalah sebuah gim esport pertama dari Indonesia juga diklaim sebagai satu-satunya gim esport dari Asia Tenggara yang diluncurkan pada Mei 2020.

Lokapala dikembangkan melalui kolaborasi lintas sektor bersama dengan pelaku industri konten lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Cipta Kreasi Indonesia (Cakra).

“Tahun ini pertumbuhan kami setidaknya [menyentuh] 300 persen, karena sudah ada penjajakan dari permintaan di berbagai negara lain untuk publishing Lokapala di negara mereka,” kata CEO Ivan, Jumat (18/6/2021).

Dia melanjutkan, industri esports di Indonesia pasti akan terus bertumbuh, dengan bertambahnya segmentasi dan terbentuknya Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) yang membuat atlet-atlet esports mempunyai jenjang karier yang jelas.

“Namun, harus dilihat juga industri esports ini bermuara di komoditas utamanya, yaitu gim itu sendiri. Jika industri esports terus bertumbuh tapi banyak perusahaan mengimpor gim dari luar negeri, otomatis akan memperbesar defisit neraca perdagangan. Saat ini 99% transaksi gim dalam negeri berasal dari impor, gim lokal tercatat hanya 0,2 persen. Kerugian negara Indonesia Rp16 triliun tahun lalu,” tuturnya.

Dia mengatakan, karena pemain esports di Indonesia rata-rata anak muda dan profesional muda serta dengan jumlah sudah lebih dari 100 juta orang, perusahaan-perusahaan melihat potensi esports sebagai pangsa pasar masa depan yang belum tersaturasi.

“Jadi, memang sewajarnya banyak perusahaan-perusahaan akan berlomba-lomba untuk masuk ke ekosistem esports ini,” ujar Ivan.

Berdasarkan data Statista, pasar esports telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dengan makin banyak pemirsa yang menonton gim favorit mereka dimainkan oleh sejumlah pemain gim terbaik di dunia.

Pada 2024, diperkirakan ada hampir 286 juta penggemar esports di seluruh dunia, meningkat pesat dari 197 juta pada 2019. Selain itu, sekitar 291,6 juta orang diperkirakan akan sesekali menonton esports pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Zufrizal
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper