Bisnis.com, JAKARTA – Kehadiran teknologi 5G yang mulai digelar oleh sejumlah operator selular diyakini mendongkrak 13—15 persen belanja internet untuk segala (internet of things/IoT) di Indonesia. Sebab, kegiatan tersebut dilakukan agar perusahaan makin adaptif menyambut jaringan generasi kelima tersebut.
Kepala Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan pelaksanaan proyek percontohan 5G di Indonesia dipastikan akan mendorong kegiatan perekonomian yang berhubungan dengan ekonomi digital.
“Makin cepat berselancar di internet maka makin berpotensi juga kita melakukan kegiatan ekonomi secara daring, oleh karena itu untuk menunjang hal tersebut belanja IoT akan meningkat bisa mencapai 13—15 persen,” katanya, Kamis (17/6/2021).
Dia melanjutkan adanya kebutuhan untuk menyesuaikan teknologi ke 5G dan akselerasi internet selaras dengan kegiatan belanja IoT yang diprediksi naik signifikan, terutama untuk sektor-sektor seperti komputasi awan dan perangkat lunak berbentuk layanan (Software as a Service/SaaS).
“Jadi, pasti ke depannya belanja ke depan akan berfokus untuk keperluan IoT baik untuk infrastruktur dan sumber daya manusia. Hal tersebut dikarenakan perilaku masyarakat yang makin adaptif dengan kehidupan digital hingga entah sampai kapan turut membawa dampak kepada adaptasi perusahaan ke teknologi. Maka untuk lebih adaptif, belanja IoT akan lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Huda meyakini terdapat faktor selain teknologi 5G untuk mengakselerasi belanja IoT, yaitu perubahan perilaku masyarakat yang bergeser dari luring ke daring.
Sebelumnya, firma riset pasar International Data Corporation (IDC) memprediksi pengeluaran perusahaan di Indonesia untuk belanja Internet of Things (IoT) akan tumbuh signifikan pada tahun ini
Berdasarkan survei bertajuk IDC Covid-19 Survey per Desember 2020, terdapat 52 persen perusahaan di Indonesia yang melakukan peningkatan pengeluaran terhadap solusi IoT pada 2020 sebagai bentuk respon terhadap Covid-19.
IDC turut memprediksikan belanja IoT di Indonesia akan mencapai US$ 7,3 juta pada 2021 dan tumbuh sebesar 6,9 dengan CAGR (compound annual growth rate) belanja IoT di Asia Pasifik pada 2020—2024 akan meningkat hingga 11,7 persen.