Ada Teknologi 5G, Persaingan Bisnis Komputasi Awan Makin Ketat

Akbar Evandio
Selasa, 1 Juni 2021 | 20:32 WIB
Ilustrasi komputasi awan
Ilustrasi komputasi awan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Persaingan antarpemain komputasi awan diprediksi semakin ketat karena setiap provider komputasi awan global akan berlomba untuk meluncurkan berbagai inovasi teknologi.

Country Manager NetApp Indonesia Ana Sopia mengatakan saat ini kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) seperti pusat data dan layanan cloud adalah landasan untuk pembuatan dan peluncuran secara cepat produk dan berbagai layanan digital inovatif.

“Mulai dari organisasi pemerintah, perusahaan besar, maupun perusahaan kecil dan menengah, kemampuan ini membantu untuk tetap kompetitif di dunia yang produk dan layanan digitalnya sudah menyumbang 60 persen dari PDB global,” tuturnya, Selasa (1/6/2021).

Dia melanjutkan kemampuan ini juga membantu bisnis yang terlalu mengandalkan interaksi secara langsung, yang terhambat oleh adanya pandemi Covid-19. 

“Kini makin banyak perusahaan lokal yang ingin menampung banyak data dan mengembangkan layanan digital di cloud, maka semakin banyak pusat data di Indonesia yang dapat disewa yang dapat bermanfaat dalam mendukung kebutuhan pertumbuhan dan ekspansi mereka,” ujarnya.

Selain itu, dia menilai pusat data atau penyedia cloud yang berbeda memiliki kemampuan yang berbeda, seperti memberikan bisnis lokal kebebasan untuk memilih penyedia mana yang paling sesuai untuk kebutuhan mereka yang beragam.

Ana pun melihat ke depan bisnis tidak hanya akan menggunakan satu cloud atau pusat data untuk semua kebutuhan mereka. Mereka pandai dalam memilih penyedia cloud yang tepat untuk menyimpan dan mengakses berbagai jenis data.

Tidak hanya itu, dia meyakini industri komputasi berkontribusi pada pemulihan ekonomi Indonesia dengan 3 cara. Pertama, industri ini sendiri, melalui pembangunan pusat data lokal yang bertambah secara langsung berkontribusi pada pertumbuhan PDB.

Menurut data Arizton, Indonesia akan menjadi hotspot untuk investasi pusat data hyperscale. Hal ini didorong oleh maraknya adopsi cloud dengan perkiraan investasi senilai US$1 miliar dan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 11 persen sepanjang 2019—2025.

Kedua, pemerintah memanfaatkan cloud untuk memberikan layanan dan dana penting dengan cepat kepada individu dan bisnis untuk membantu mereka mengatasi krisis saat ini.

Terakhir, selain mempertahankan kelangsungan bisnis, perusahaan lokal juga dapat meningkatkan produktivitas dan operasi, serta mendorong inovasi yang menciptakan lapangan kerja dan peluang pasar yang baru.

“Teknologi cloud seperti layanan dan penyimpanan cloud file memungkinkan aplikasi-aplikasi ini dengan cepat menskalakan penyimpanan data, meningkatkan keamanan, serta memastikan waktu kerja dan kinerja,” katanya.

Country Director Google Cloud Indonesia Megawaty Khie mengatakan platform fisik ke depan tidak lagi cukup untuk menunjang bisnis yang sedang berkembang. Saat ini, pelanggan menuntut adanya platform digital dan itu terjadi di hampir setiap industri.

“Dalam situasi kenormalan baru ini, kami melihat adanya kebutuhan terhadap lingkungan kerja yang bersifat hybrid di mana lingkungan tempat para pekerja dapat berkolaborasi di platform cloud-native yang fleksibel untuk menciptakan ide-ide baru dan saling terhubung dengan satu sama lain,” ujarnya.

Tidak hanya itu, menurutnya, perusahaan yang paling inovatif pun harus memikirkan kembali cara karyawan berkolaborasi, cara mendukung tenaga kerja di garis depan, dan cara mendigitalkan pengalaman pelanggan dengan cepat.

“Saat ini kita semua sedang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, kami tetap berkomitmen untuk menyediakan platform cloud lokal kepada pelanggan kami di Indonesia untuk membangun masa depan yang tangguh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper