Bisnis.com, JAKARTA – Teknologi 5G diprediksi mampu memacu ekosistem komputasi awan sehingga meningkatkan elastisitas, memungkinkan penerapan inovasi, serta redefinisi ulang layanan dan bisnis dengan lebih cepat dan mudah.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) Fanky Christian mengatakan teknologi generasi kelima ini juga akan mengubah persaingan pusat data di Indonesia yang akan diwarnai dengan peningkatan penggunaan private-hybrid-public cloud.
“Modelnya ke depan untuk industri tertentu tetap akan cenderung ke private. Pemerintah akan fokus ke Pusat Data Nasional [PDN] yang sedang dibangun, dan hybrid. Perusahaan besar akan hybrid dan startup akan ke multi cloud dan public cloud,” ujarnya, Selasa (1/6/2021).
Fanky mengemukakan dengan mulai masuknya 5G di Tanah Air, maka regulasi tetap akan menjadi kunci untuk menjaga persaingan yang adil. Hal itu dikarenakan public cloud provider sudah mulai membuat dan mengembangkan zona pusat data mereka di Indonesia.
“Banyak pemain asing juga sudah masuk ke Indonesia, sehingga agar tetap adil [persaingannya] maka diharapkan kesamaan harga dan layanan bisa diterapkan bersama,” katanya.
Dia pun menilai ke depan, semua sektor perlu dan wajib untuk melakukan migrasi ke cloud secara bertahap.
“Komputasi awan akan membantu perusahaan, instansi menghemat investasi jangka panjang terkait pangkalan data mereka sehingga tinggal memastikan faktor keamanan yang menjadi hal utama di implementasi awan,” ujarnya.