Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menetapkan tujuh perusahaan rintisan yang lolos dalam tahap penjurian startup intake Indigo Creative Nation Batch 1 – 2021 kategori Education, Big Data/Artificial Intelligence, Small Medium Business, dan Health. Ketujuh perusahaan tersebut terpilih karena memiliki prestasi dan dampak sosial kepada masyarakat.
Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid mengatakan penetapan peserta yang lolos dilakukan dengan sangat selektif. Ketujuh startup tersebut bukan hanya berprestasi, juga memiliki dampak sosial.
“Perusahaan rintisan juga tentu saja berpotensi dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di masa yang akan datang,” kata Fajrin dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (25/5/2021).
Fajrin menambahkan ketujuh startup tersebut berkesempatan memperoleh pendanaan masing-masing mencapai Rp2 miliar untuk program akselerasi dan sebesar Rp750 juta untuk program inkubasi.
Sementara itu, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza menambahkan ajang Indigo Creative Nation merupakan inisiatif tahunan Telkom bertujuan untuk meningkatkan daya saing, kemandirian, dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan industri digital kreatif.
Selain pendanaan, startup dalam program Indigo Creative Nation akan mendapatkan aktivitas pelatihan.
“Kami harap pemenangnya akan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional dalam bidang digital business,” tambahnya.
Adapun ketujuh perusahaan rintisan yang dinyatakan lulus antara lain:
- Educourse
Platform edukasi yang berfokus pada bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematic) serta bahasa asing ini memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR), Artificial Intelligence (AI), dan Natural Language Processing (NLP) untuk membuat kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan. - Tumbasin.id
Tumbasin menyediakan platform yang memberdayakan para pedagang pasar tradisional dengan fokus membantu meningkatkan penjualan, serta membuka akses perbankan bagi para pedagang pasar tradisional melalui kerja samanya dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). - Komerce
Sebuah platform yang menjembatani antara UMKM agar dapat terhubung dengan talenta digital yang melek teknologi sehingga dapat mengakselerasi penetrasi market mereka di dunia maya. Harapannya dengan ini daya serap tenaga kerja bisa meningkat, mengurangi jumlah pengangguran, menekan angka penduduk yang melakukan urbanisasi, sekaligus meningkatkan daya saing, dan pendapatan UMKM melalui kehadirannya di platform digital. - Allure
Teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dikembangkan Allure dapat menerjemahkan swafoto konsumen menjadi data permasalahan kulit wajah yang ada, lalu merekomendasikan produk-produk yang sekiranya diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, Allure juga tengah mengembangkan teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan pengguna untuk mencoba produk make-up secara virtual. - HearMe
Menyediakan aplikasi penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) dengan memanfaatkan model animasi tiga dimensi (3D) untuk menjembatani komunikasi antara Teman Tuli dan Teman Dengar. Selain itu, Teman Tuli dapat merekam gesture dari Bisindo yang ingin disampaikan, lantas diterjemahkan ke dalam bentuk teks atau suara oleh aplikasi ini. - CtScope
CtScope menawarkan platform berbasis blockchain yang memungkinkan para dokter untuk melakukan pertukaran informasi kesehatan berupa manajemen rekam medis agar lebih cepat dan efektif. - Psikku
Satu-satunya startup yang berasal dari Indonesia Timur tepatnya Manado ini menawarkan tes psikologi secara daring, baik untuk perorangan maupun karyawan perusahaan. Melalui platformnya, pengguna Psikku bisa berkonsultasi dan memilih psikolog berlisensi yang telah menjadi mitra Psikku. Harapannya, pengguna Psikku dapat mengeksplorasi potensi dirinya untuk membantu proses pengambilan keputusan masa depannya.