Operator Seluler Perlu Lirik Segmen Game, Ini Potensinya

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 19 Mei 2021 | 18:02 WIB
Ilustrasi aplikasi mengenai batik, dari edukasi hingga game, di perangkat iOS dan Android./Antara
Ilustrasi aplikasi mengenai batik, dari edukasi hingga game, di perangkat iOS dan Android./Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Operator seluler disarankan untuk lebih kreatif dalam meraup pendapatan dari pasar gim. Lalu lintas data gim yang melesat tajam selama Ramadan dan Idulfitri 1442H, menjadi sinyal bahwa segmen gim potensial.

Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi mengatakan biasanya upaya monetisasi gim oleh operator terjadi pada konten gim.

Operator menyediakan akses pembelian aksesoris pakaian, senjata, nyawa dan lain sebagainya dengan menggunakan pulsa. Kondisi ini membuat pemasukan operator bertambah.

Aktivitas pembelian item gim dengan pulsa, kata Ridwan, masih sangat potensial untuk tumbuh. Pertama, pembelian lewat pulsa lebih praktis dibandingkan dengan kartu kredit atau voucer gim yang harus dibeli di toko kelontong. Kedua, budaya bayar nontunai atau cashless yang makin tumbuh.

Sayangnya, Ridwan tidak menyebutkan peluang pertumbuhan operator seluler jika menggarap segmen ini lebih serius. “Semua akan cashless,” katanya, Rabu (19/5/2021).

Adapun dari sisi tantangan untuk meraup untung dari gim, kata Ridwan, adalah sulitnya menjalin kerja sama dengan penyedia aplikasi perihal metode pembayaran atau pembelian item.

Tanpa kerja sama biasanya yang diuntungkan hanya penyedia aplikasi, Google atau Apple sebagai penyedia platform Android dan iOS. Operator hanya mendapat untung dari penjualan paket data saja, jika tidak ada kerja sama.

“Hambatan lainnya adalah konektivitas yang belum merata. Tentunya gim-gim online ini butuh konektivitas dan kecepatan yang stabil,” kata Ridwan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan operator seluler belum optimal dalam menggenjot pendapatan dari layanan gim. Trafik data gim yang terus melesat, lewat begitu saja, tanpa memberikan pendapatan berarti bagi operator.

Heru berpendapat layanan gim seharusnya dapat menjadi diversifikasi pendapatan bagi operator seluler, di luar pendapatan suara dan SMS yang terus menurun.

“Hambatannya operator miskin strategi, karena masih fokus terhadap layanan data saja dan berharap pendapatan SMS dan panggilan suara dapat kembali naik,” kata Heru.

Sebelumnya, lalu lintas data gim terus mengalami lonjakan yang signifikan. Pada momen Ramadan dan Lebaran 2021, dibandingkan dengan momen yang serupa tahun lalu, trafik data gim operator melesat tajam.

XL mencatat lalu lintas data gim meningkat 142 persen pada Ramadan dan Lebaran 2021 dibandingkan dengan momen yang sama tahun lalu. Sementara Telkomsel mencatat pertumbuhan trafik sebesar 81 persen, Indosat sebesar 90 persen dan Tri sebesar 150 persen dibandingkan dengan momen yang sama tahun lalu.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper