Bisnis.com, JAKARTA – Penggunaan tembok api (firewall) dinilai efektif untuk meminimalisir serangan siber, khususnya yang mengincar data masyarakat yang mengikuti program vaksinasi Covid-19 dan tes kesehatan lain.
“Health check memang penting tetapi hal ini sifatnya reaktif. Ada solusi proaktif seperti mengidentifikasi dan mencegah komputer pengguna mengakses situs malware. Caranya adalah menggunakan firewall generasi baru yang dikenal dengan nama DoH DNS over https,” ujar pengamat keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya, Jumat (14/5/2021).
Menurutnya, dengan penggunaan DNS over https, akses ke situs berbahaya mengandung malware dan phishing bisa dicegah secara proaktif sehingga sebelum pengguna mengakses konten yang berbahaya sudah ditangkal oleh DoH.
“Contohnya adalah teknologi bright cloud yang secara proaktif akan mendeteksi secara real-time situs-situs yang mengandung malware dan phishing dan otomatis pengguna DoH akan diperingati dan dicegah mengakses konten di situs-situs yang berbahaya,” ujarnya.
Dia mengatakan DoH juga sangat efektif menjaga kebijakan akses di mana firewall konvensional tidak bisa menangkap akses https karena terenkripsi sehingga meloloskannya atau malah mencegah semua akses https yang malah membahayakan penggunanya.
“DoH memiliki posisi unik dimana karena kontrol melalui DNS cloud memungkinkannya untuk mengidentifikasi sekalipun ancaman datang dari situs https,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Alfons mengatakan pengguna tidak perlu mengkahwatirkan kebutuhan anggaran dalam mengadopsi DoH. Sebab, anggaran DoH tidak jauh dengan anggaran antivirus dan saat ini sudah menjadi perlindungan pelengkap yang esensial setelah antivirus.