Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (persero) Tbk. (TLKM) mengebut perbaikan sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) yang putus pada Jumat (30/4/2021).
Telkom mengupayakan agar SKKL kembali beroperasi normal pada minggu pertama Juni 2021.
Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan hingga saat ini, Telkom masih fokus untuk mempercepat proses pemulihan layanan TelkomGroup di Jayapura yang terdampak putusnya SKKL SMPCS ruas Biak–Jayapura.
Proses perbaikan dilakukan melalui pemanfaatan jaringan Palapa Ring Timur milik Pemerintah, pemanfaatan link-link Satelit dan penggunaan IP Radio terrestrial.
Pujo menjelaskan untuk saat ini layanan telepon dan SMS baik mobile maupun fixed broadband sudah dapat digunakan pelanggan di Jayapura, Sarmi dan Sentani. Sementara untuk layanan data, sudah mulai pulih secara bertahap dan terbatas, termasuk layanan enterprise.
“Sementara untuk perbaikan pada ruas SMPCS yang putus ditargetkan dapat selesai pada minggu pertama Juni 2021, mengingat perlu proses penyambungan kabel dengan menggunakan kapal khusus,” kata Pujo kepada Bisnis, Selasa (4/5/2021).
Terkait dengan penyebab putusnya kabel laut serat optik, kata Pujo, diduga karena faktor alam, tetapi mengingat lokasi kabel yang terputus berada di kedalaman 4.050 meter, Telkom baru dapat melakukan identifikasi lebih lanjut penyebab setelah pengangkatan kabel dari laut.
Pujo menambahkan saat ini kapasitas bandwidth yang sudah up adalah sebesar 1.124 Mbps. Besaran bandwidth tersebut masih relatif kecil dibanding dengan kapasitas yang mampu disediakan melalui jaringan serat optik sebelumnya untuk area Jayapura dan sekitarnya.
“Untuk itu, Telkom fokus untuk mempercepat perbaikan layanan dengan memperbanyak pengaktifan link back-up terutama satelit, sambil menunggu penyelesaian permanen dari proses penyambungan kabel laut yang memerlukan waktu beberapa minggu,” kata Pujo.