Masalah Kekurangan Chip Global Berpotensi Hingga 2022

Syaiful Millah
Rabu, 21 April 2021 | 20:03 WIB
Prosesor teranyar itu juga hadir dengan teknologi MediaTek 5G UltraSave yang diklaim dapat meningkatkan masa pakai baterai ponsel secara keseluruhan, lebih hemat 28 persen dibanding prosesor 8 nanometer. /Mediatek
Prosesor teranyar itu juga hadir dengan teknologi MediaTek 5G UltraSave yang diklaim dapat meningkatkan masa pakai baterai ponsel secara keseluruhan, lebih hemat 28 persen dibanding prosesor 8 nanometer. /Mediatek
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dunia saat ini sedang mengalami kekurangan besar komponen semikonduktor, yang berdampak pada berbagai industri terkait elektronika di seluruh dunia. 

Laporan dari South China Morning Post, dikutip Rabu (21/4/2021), menyatakan kekurangan chip diperburuk oleh berbagai faktor yang sedang terjadi saat ini.

Selain itu, laporan juga menyebut bahwa kemungkinan kekurangan produksi semikonduktor dapat bertahan hingga 2022.

Sebagai konteks, kekurangan kompenen ini pertama kali memengaruhi industri otomotif karena chip mengendalikan berbagai fungsi yang ada seperti rem, pintu, dan wiper kaca depan.

Sekarang, masalah kekurangan pasokan global juga memengaruhi produk elektronik konsumen semisal smartphone, komputer, dan alat rumah tangga seperti mesin cuci dan microwave.

Laporan menyebutkan dua rintangan utama yang dihadapi dalam situasi saat ini adalah pandemi virus corona dan sengketa dagang Amerika Serikat dan China yang berpengaruh terhadap rantai pasok dunia.

Banyak analis percaya bahwa salah satu alasan utama terjadinya kekurangan chip disebabkan meningkatnya gesekan antara Amerika Serikat dan China. Mereka juga mengatakan bakal butuh waktu cukup lama sebelum situasi kembali normal. 

Sementara itu, kekurangan pasokan sektor semikonduktor saat ini juga akan mengakibatkan kenaikan harga chip, yang pada gilirannya akan mengerek harga perangkat atau produk di level konsumen. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper