Bisnis.com, JAKARTA - Pasar perangkat elektronik saat ini berjalan dengan kekurangan produk chip atau semikonduktor, yang diperkirakan berlangsung hingga awal tahun depan.
Secara umum, para analis menyalahkan pandemi virus corona untuk terjadi hal ini, lantaran mengganggu kelancara rantai pasokan. Ada juga yang menyalahkan Huawei karena tahun lalu melakukan panic buying untuk semua produk yang bisa mereka dapatkan.
Sementara itu, perusahaan asal China tersebut juga menyalahkan administrasi Gedung Putih. Menurut mereka, sanki dari Amerika lah yang memicu kepanikan membeli komponen dan chip, yang akhirnya menjadi alasan kekurangan pasokan kini.
Dilansir Gizchina, Kamis (15/4) CEO Huawei Eric Xu mengatakan bahwa perusahaan sebelumnya tidak berusaha untuk menimbun chip atau melakukan pembelian dalam jumlah besar. Hal yang tidak akan dilakukan tanpa ada sanksi.
Akan tetapi saat ini, banyak pabrikan lebih senang menyimpan stok pasokan produk semikonduktor, menyiapkan cadangan untuk 3 hingga 6 bulan mendatang. Hal ini yang pada akhirnya menggangu kerja rantai pasok yang terkoordinasi.
Menurut Huawei, Amerika Serikat lah yang seharusnya disalahkan atas pemulaan krisis ekonomi global ini. Dengan sanksinya, Amerika menghancurkan kemitraan dan kepercayaan yang ada dalam rantai pasokan chip.
Sekarang sejumlah negara sedang berjuang untuk membuat produksi semikonduktor mereka sendiri dan tidak menyisihkan dana untuk krisis global, yang ada gilirannya juga bakal menyebabkan kenaikan harga chip dan membuat harga perangkat elektronik lebih tinggi.
Xu mengatakan bahwa Huawei sedang mencari jalan keluar dari situasi di mana mereka kehilangan kesempatan untuk membeli chip. Saat ini perseroan masih memiliki stok komponen tertentu, tapi tidak akan bertahan lama.
Oleh sebab itu, lanjutnya, perusahaan secara aktif mulai berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk mulai memproduksi prosesor mereka sendiri di masa mendatang.
Pengalaman pahit yang dirasakan Huawei memaksa perusahaan China lainnya untuk bertindak hati-hati dengan serius memikirkan masa depan.
Berdasarkan informasi yang beredar saat ini, pabrikan smartphone Xiaomi dan Oppo tengah mengerjakan produk chip mereka sendiri, termasuk yang siap dengan 5G dan diperkirakan bakal rilis akhir tahun atau awal tahun depan.