Bisnis.com, JAKARTA - Ponsel lipat Xiaomi pertama Mi Mix Fold, akhirnya resmi dirilis dalam acara Mega Launch, Selasa (30/3/2021).
Merek asal China itu memang sudah lama mengembangkan ponsel lipatnya, tapi Xiaomi tergolong lebih lambat dibandingkan Samsung, Huawei, dan Motorola.
Samsung sudah merilis beberapa ponsel lipat sejak 2019, dan yang terbaru dirilis tahun lalu yaitu Galaxy Z Fold 2. Sementara, yang terbaru dari Huawei adalah Mate X2 yang baru dirilis Februari 2021 lalu.
Begitu pula dengan Motorola yang merilis ponsel lipat generasi keduanya, yaitu Razr 5G pada 2020 lalu.
Lalu, apa beda perangkat lipat dari keempat merek tersebut?
Berikut detailnya:
1. Xiaomi Mi Mix Fold
Xiaomi Mi Mix Fold memiliki layar internal OLED berukuran 8.01 inci dengan aspek rasio 4:3, seukuran tablet. Panel mendukung HDR10+ dan Dolby Vision, serta menawarkan akurasi warna yang luar biasa (ruang warna DCI-P3).
Sementara, layar eksternalnya berukuran 6,52 inci. Ini menggunakan panel AMOLED dengan resolusi 840x2.520 piksel. Aspek rasionya 27:9 yang agak lebar.
Ponsel ini memiliki refresh rate yang tinggi, 90 Hz, ditambah tingkat touch sample rate 180 Hz.
Xiaomi mengembangkan engsel berbentuk U yang diklaim 27 persen lebih ringan dari engsel yang digunakan perangkat lipat lainnya. Engselnya telah melewati 200.000 kali buka tutup selama pengujian keandalan, dan didorong lebih jauh menjadi sejuta kali buka tutup.
Smartphone ini dipasang beberapa kamera, lensa utamanya 108 MP, ISOCELL HM2 1/1,52, di belakang lensa 7P.
Sensornya mendukung 9-in-1 binning untuk 2,1 µm piksel, tapi kamera ini tidak memiliki OIS. Ada juga ultra-wide angle dengan bidang pandang 123º dan sensor 13 MP dengan piksel 1,12 µm (lensa f/2.4).
Ponsel ini berdaya baterai 5.020 mAh dan mendukung pengisian kabel 67W. Xiaomi Mi Mix Fold ditenagai chip Snapdragon 888, dipasangkan dengan RAM LPDDR5 3.200 MHz dan penyimpanan UFS 3.1.
Xiaomi Mi Mix Fold sudah bisa dipesan di Cina. Unit pertama tersedia mulai 16 April.
Soal harga, varian 12 GB/256 GB harganya mulai dari 10.000 Yuan (Rp 22,1 juta), varian 12 GB/512 GB seharga 11.000 Yuan (Rp 24,3 juta), dan terakhir 16 GB/512 GB dihargai 13.000 Yuan (Rp 28,7 juta).
2. Samsung Galaxy Z Fold2
Galaxy Z Fold resmi diluncurkan pada September 2020 lalu. Model ini memiliki layar luar Super AMOLED 6,2 inci 2260x816 piksel yang menutupi seluruh bagian depan dan menampilkan aspek rasio 25:9 yang tinggi.
Layar utamanya menggunakan AMOLED Dinamis 2208x1768 piksel berukuran 7,6 inci dengan aspek rasio 22,5:18 dan refresh rate adaptif 120Hz.
Juga menggunakan Ultra Thin Glass (UTG) untuk meningkatkan kualitas gambar dan kesan premium.
Bagian engsel adalah area lain yang ditingkatkan dalam desain generasi ini.
Samsung menyebutnya engsel Hideaway dan menggunakan mekanisme CAM yang memungkinkan Galaxy Z Fold2 berdiri sendiri dari 75 hingga 115 derajat.
Galaxy Z Fold2 hadir dengan tiga kamera di satu sisi non-layarnya.
Lensa 12 MP f/1.8 dengan autofokus piksel ganda, stabilisasi gambar optik, dan piksel berukuran 1,8μm.
Ada telefoto 12 MP zoom 2x dengan piksel 1.0µm dan lensa f/2.4 yang distabilkan secara optik. Dan terakhir 12 MP f /2.2 ultra-wide dengan piksel 1,12µm dan sudut pandang 12mm.
Dan ada juga dua kamera depan, terdiri dari 10 MP f/2.2 1.22 µm dan 10 MP f /2.2 1.22 µm. Pengguna juga dapat menggunakan layar sampul sebagai jendela bidik dan mengambil foto diri sendiri dengan salah satu dari tiga kamera utama.
Samsung Galaxy Z Fold2 ditenagai chip Snapdragon 865 Plus dengan kapasitas RAM 12 GB, serta ruang penyimpanan UFS 3.1 berkapasitas 256 GB.
Baterainya 4.500 mAh, mendukung pengisian 25W serta pengisian nirkabel cepat dan PowerShare nirkabel.
Ponsel pabrikan asal Korea ini mendapat dukungan 5G—mmWave dan sub-6GHz. Galaxy Z Fold2 dibanderol seharga US$ 1.999 (setara Rp 29 juta).
3. Huawei Mate X2
Smartphone lipat terbaru Huawei Mate X2 resmi dirilis di Cina Februari 2021 lalu. Ponsel pintar ini akan bersaing secara head-to-head dengan Samsung Galaxy Z Fold2.
Dikutip CNET, Mate X2 memiliki layar lipat ke dalam yang terbuka dan tertutup seperti buku, memanjang menjadi layar 8 inci saat dibentangkan.
Ini menyimpang dari desain asli Mate X, yang memiliki layar tunggal menghadap ke depan yang dapat dilipat ke luar.
Mate X2 juga memiliki empat kemera belakang, lensa utamanya 50 MP. Dibekali juga baterai 4.500 mAh, pengisi daya cepat 55 watt, dan sistem speaker stereo ganda yang menjanjikan bass lebih baik. Ponsel ini ditunjang dengan chip Kirin 9000 5G.
Ponsel ini dirilis ketika masa depan bisnis ponsel pintar Huawei berada di tengah sanksi Amerika Serikat yang keras.
Sanksi ini dilontarkan oleh Presiden Donald Trump pada Maret tahun lalu, membuat pasokan chip global Huawei memiliki persediaan terbatas.
Mate X2 juga akan menjadi ponsel komersial pertama yang berjalan dengan sistem operasinya sendiri, HarmonyOS.
Tidak ada kabar apakah Mate X2 dijadwalkan untuk peluncuran internasional, tapi di Cina akan ada dua varian, model 256 GB dan 512 GB. Masing-masing harganya US$ 2.780 (Rp 39 juta) dan US$ 2.970 (Rp 42 juta).
Mate X2 hadir dengan empat pilihan warna, yaitu biru, merah muda, putih, dan hitam, sementara layarnya dipasang dengan teknologi OLED.
4. Motorola Razr 5G
Setelah merilis ponsel Razr generasi pertama pada awal tahun 2020, Motorola kembali merilis ponsel lipat generasi kedua, Razr 5G dengan teknologi yang dianggap jauh lebih baik pada September 2020.
Ada beberapa perubahan yang dilakukan Motorola pada ponsel lipat model ini, di antaranya dipasang chip Qualcomm Snapdragon 765 yang mendukung konektivitas 5G, baterai 2.800 mAh, lebih besar ketimbang generasi sebelumnya yang memiliki baterai berkapasitas 2.510 mAh.
Ponsel ini juga dibekali dengan sensor pembaca sidik jari yang dipindahkan ke bagian belakang, serta penambahan RAM menjadi 8GB. Selain itu, fitur kamera juga mengalami perombakan total. Razr 5G kini dibekali kamera belakang 48 MP dan kamera depan 20 MP.
Ini jelas jauh berbeda dengan generasi sebelumnya yang hanya membenamkan kamera belakang 16 MP serta kamera depan 5 MP.
Razr 5G sendiri dibanderol dengan harga US$ 1.399 (Rp 20,3 juta). Salah satu keunggulan Razr generasi terbaru ini, sebagaimana dikutip Forbes, ialah kekuatan engsel yang dirancang mampu bertahan hingga 200.000 kali lipatan.
Satu hal yang mungkin sulit ditandingi ponsel lipat Razr dari Samsung ialah teknologi layar. Ponsel Samsung yang menjadi rival Razr 5G, Galaxy Z Fold 2 menggunakan teknologi Ultra Thin Glass (UTG), sebuah teknologi baru kaca ultra tipis yang kokoh.
Sedangkan, Razr 5G hanya menggunakan layar plastik fleksibel seperti generasi sebelumnya.