Bisnis.com, JAKARTA – Avow, perusahaan global inventaris toko aplikasi, menyebutkan saat ini pemasar produsen ponsel perlu mendiversifikasi sumber iklan dan bermitra dengan pihak-pihak selain app stores dan jaringan iklan popular seperti Apple, Google, dan Facebook.
Business Development Manager AVOW Roy Wijaya mengatakan pemasaran digital untuk produk aplikasi terus meningkat secara signifikan. Pada Februari 2021, terdapat 88.500 aplikasi selular diluncurkan melalui Google Play Store.
“Banyaknya aplikasi yang dipasarkan melalui apps store tersebut membuat kompetisi antar aplikasi makin ketat karena peluang yang tersedia untuk meningkatkan popularitas dengan harga yang sepadan makin kecil,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, beberapa waktu lalu.
Dia melanjutkan, untuk kawasan Asia Tenggara, manfaat pemasaran melalui app store Apple dan Google Play Store sudah dikenal secara luas, tetapi belum banyak pihak yang tahu bahwa ada app store alternatif yang menawarkan akuisisi pengguna yang lebih tinggi dengan biaya-per-instalasi (Cost per Install/CPI) yang lebih rendah.
Roy mengatakan alternatif tersebut disebut OEM (Original Equipment Manufacturer/Produsen Peralatan Asli) di mana produsen telepon selular secara langsung menyalurkan aplikasi kepada pelanggan melalui app store masing-masing dengan inventaris dan unit iklan mereka sendiri.
“Pemasaran berbasis OEM menawarkan alternatif dengan berbagai keuntungan sehingga perusahaan dapat unggul dari kompetitor. Selain akuisisi pengguna yang lebih tinggi dan CPI yang lebih rendah, OEM juga memberdayakan pemasar untuk bertumbuh pada skala global dengan menjangkau audiens baru dan mengakses pasar baru,” katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan keuntungan lainnya adalah OEM menyediakan ekosistem yang aman dari penipuan. Hal ini dimungkinkan karena OEM sepenuhnya mengatur semua penempatan iklan.
Pemasaran OEM, tambahnya, bukanlah konsep baru, karena dulu dikenal dengan istilah dynamic pre-installs.
“Kami memanfaatkan media untuk memasang iklan yang menarik bagi pengguna. Avow menggabungkan inventaris OEM dari berbagai app store, selain aplikasi bawaan, untuk menghubungkan perusahaan dengan pangsa pasar besar yang belum dapat dijangkau,” ujarnya.
Melalui kemitraan yang kuat dengan OEM, salah satunya Xiaomi Mi Ads, Avow membantu meningkatkan daya saing dan skala bisnis perusahaan dan menawarkan inventaris iklan alternatif yang aman dan bebas penipuan.
“Pemasar juga dapat memanfaatkan loyalitas pengguna terhadap OEM dan memupuk kepercayaan pengguna melalui aosiasi dengan OEM. Selain itu, peluncuran kampanye di semua OEM pada saat yang bersamaan juga akan menghemat waktu dan sumber daya klien,” katanya.
Menurut Roy, pemasaran digital seperti programmatic media buying masih menghadapi banyak masalah karena tidak menyediakan tingkat transparansi yang dibutuhkan oleh pengiklan bahwa hasil yang diperoleh sepadan dengan anggaran yang dialokasikan.
“Kerja sama dengan OEM unggul dalam hal ini sebagai cara terbaik dan satu-satunya cara untuk menciptakan ekosistem bebas penipuan di mana pengiklan dapat secara langsung bekerja dengan publisher sesuai skala yang diperlukan.”
Dengan metode pemasaran berbasis OEM, perusahaan dapat melakukan hyper-targeting untuk mengoptimalkan kampanye mereka. Dengan menyediakan daftar ID perangkat, pemasang iklan dapat memperoleh manfaat dari kapabilitas penargetan ulang OEM.
“Dalam hal ini Avow menghubungkan perusahaan dengan lebih dari 1,5 miliar pengguna aktif harian melalui kemitraan dengan OEM,” ujar Roy.