Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan di bidang teknologi pertanian (agritech), Eden Farm optimistis menyambut Ramadan tahun ini.
Sebab, perusahaan telah memiliki 3 strategi preventif untuk mengantisipasi situasi ke depan.
Founder & CEO Eden Farm David Setyadi Gunawan mengatakan 3 strategi preventif yang dimaksud, mulai dari diversifikasi segmen pasar, diversifikasi lokasi pasar, dan penyerapan langsung dari petani.
Menurutnya, pandemi Covid-19 menyebabkan masyarakat lebih banyak memasak di rumah masing-masing sehingga terjadi fenomena perpindahan permintaan bahan pangan dari kelompok pelaku usaha modern seperti hotel, restoran dan kafe ke pelaku usaha tradisional seperti warung makan dan pasar-pasar tradisional.
“Oleh karena Eden Farm melayani seluruh pelaku usaha ini baik dari segmen tradisional maupun modern, total permintaan yang diterima kami berujung sama dan kami prediksi cenderung bertumbuh pada Ramadan kali ini,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (28/3/2021).
Selain melayani berbagai segmen konsumen bisnis-ke-bisnis (B2B), Eden Farm saat ini memiliki jaringan distribusi ke lebih dari 15 kota dan 5 kota kabupaten di Indonesia.
“Tren yang kami lihat adalah memang terjadi penurunan permintaan di kota besar, tetapi normal atau bertumbuh di kota-kota kecil,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan strategi penyerapan langsung dari petani memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk memberikan produk berkualitas dengan harga yang cenderung murah dan stabil sepanjang tahun.
“Hal ini memberikan kenyamanan kepada para pelaku usaha yang menjadi konsumen kami, mereka juga merasa terbantu oleh harga terjangkau yang kami berikan setiap harinya. Kami sangat ingin membantu para pengusaha kuliner dan petani, peternak serta RPH di Indonesia untuk bisa bertahan melalui pandemi ini,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dia melanjutkan perusahaan juga akan menjaga ketersedian stok pada Ramadan 2021, yaitu dengan melakukan proyeksi permintaan menggunakan teknologi yang mereka kembangkan dan berdasarkan proyeksi tersebut, Eden Farm akan melakukan beberapa taktik lanjutan.
“Salah satunya, taktik hulu dari mulai memberikan kontrak kuantitas sampai kepada melakukan program pendanaan tani kepada para mitra petani dan RPH dari jauh hari,” kata David.