Momentum Lebaran, Operator Seluler Perlu Giat Bangun Jaringan

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 29 Maret 2021 | 17:11 WIB
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyarankan agar operator seluler lebih giat dalam membangun jaringan, agar dapat memenuhi aktivitas digital masyarakat termasuk bersilaturahmi lewat kanal daring saat Lebaran.

Ketua Umum Mastel Kristiono mengatakan pandemi Covid-19 telah membuat masyarakat terbiasa melakukan aktivitas secara digital termasuk untuk berkomunikasi. Kebiasaan baru ini harus dijadikan momentum dan kesempatan untuk membangun infrastruktur layanan yang merata di seluruh Indonesia oleh operator seluler.

“Harus diubah pola pikir matriks investasi yang memilah antara daerah komersial, semikomersial dan nonkomersial karena pertumbuhan itu didorong dari pertumbuhan di seluruh wilayah layanan,” kata Kristiono kepada Bisnis.com, Minggu (28/3/2021).

Sekadar informasi, berdasarkan Peraturan Menteri No. 2/2021 tentang Rencanan Strategis Kemenkominfo 2020-2024, terdapat sekitar 12.548 desa yang belum mendapat akses internet cepat 4G LTE. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.435 desa menjadi tanggung jawab operator seluler dalam membangun jaringan internet.

Tanpa kehadiran 4G LTE di sana, maka masyarakat di desa-desa tersebut berisiko sulit - atau bahkan tidak bisa sama sekali - untuk mengakses layanan digital seperti panggilan video saat Hari Raya Idulfitri.

Dengan banyaknya daerah yang belum mendapat layanan internet yang optimal dan harga paket yang terjangkau, kata Kristiono, menjadi peluang operator seluler untuk tumbuh. Jaringan yang dibangun operator akan meningkatkan suplai layanan kuota data di suatu daerah, yang kemudian timbul permitaan dari masyarakat.

“Efek penggandanya [multiplier effect] akan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat serta menaikkan konsumsi,” kata Kristiono.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper