Ini Tantangan Penyediaan Jaringan Internet Tetap di Kecamatan

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 24 Maret 2021 | 15:51 WIB
Warga saat melakukan rapat daring menggunakan layanan internet di Kota Sorong, Papua Barat, Minggu (29/3/2020)./ANTARA FOTO-Olha Mulalinda
Warga saat melakukan rapat daring menggunakan layanan internet di Kota Sorong, Papua Barat, Minggu (29/3/2020)./ANTARA FOTO-Olha Mulalinda
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai kondisi geografis Indonesia yang terjal dan luas menjadi tantangan dalam percepatan penyelenggaraan layanan internet tetap atau fixed broadband di wilayah komersial.

Ketua Umum APJII Jamalul Izza mengatakan letak geografis menjadi akan menjadi tantangan bagi Kemenkominfo dalam mendorong percepatan penetrasi jaringan internet tetap di 4.305 kecamatan pada 2024. Indonesia memiliki banyak kawasan dengan kondisi geografis yang terjal, yang menyulitkan dalam proses penyediaan jaringan serat optik.

“Kalau penetrasi sekarang lambat, karena letak geografis Indonesia yang sangat berbeda. Indonesia memiliki kawasan yang terjal dan jarak antarkawasan cukup jauh. Ini tantangannya,” kata Jamal kepada Bisnis.com, Rabu (24/3/2021).

Jamal mengatakan jarak jauh menjadi isu karena penyedia jasa internet berhitung panjang kabel yang digelar dengan jumlah rumah tangga yang berpotensi berlangganan. Jika kabel serat optik yang digelar sangat panjang sedangkan potensi pengguna internet tetap di sana tidak seberapa, penyedia jasa akan mempertimbangkan untuk masuk ke kawasan tersebut.

“Katakanlah penyedia jasa gelar 10 km dari ujung ke ujung, biasanya di tengah dipetik kabel untuk melayani pelanggan. Kalau tidak ada potensi pelanggan di tengah, ongkos gelar kabel lumayan juga, bahkan bisa rugi” kata Jamal.

Jamal berpendapat upaya pemerintah dalam menghubungkan masyarakat dengan layanan internet tetap merupakan hal positif, namun lebih baik lagi jika masyarakat dapat terhubung dengan internet terlebih dahulu, melalui media mana pun, seperti satelit, frekuensi radio atau serat optik.

Setelah masyarakat dapat menikmati internet, kata Jamal, selanjutnya pengalaman tersebut akan ditingkatkan dengan media jaringan yang lebih baik. Misalnya, pengguna yang terbiasa menggunakan jaringan satelit, akan merasa nyaman ketika naik tingkat menjadi pengguna jaringan radio atau seluler karena kualitasnya lebih baik dan kuat terhadap cuaca.

Kemudian, masyarakat yang terbiasa menggunakan jaringan seluler, pengalamannya akan kembali meningkat ketika menggunakan jaringan internet tetap, karena secara kualitas lebih stabil dan tidak terbatas dengan kuota data.

Sebelumnya, Kementerian komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana menghadirkan akses layanan internet tetap di 4.305 kecamatan atau setara dengan 60 persen dari total kecamatan di Indonesia pada 2024. Target tersebut tertuang dalam Permen Kominfo No. 2/2021 tentang Rencana Strategis Kemenkominfo 2020-2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper