8 Destinasi Keren Mars yang Bisa Dijelajahi Turis Masa Depan

Hanafi Nurmahdi
Senin, 22 Maret 2021 | 18:40 WIB
Valles Merineris Planet Mars./Space.com
Valles Merineris Planet Mars./Space.com
Bagikan

1Valles Marineris

Mars tidak hanya tempat untuk gunung berapi terbesar di tata surya, tetapi juga ngarai terbesar. Valles Marineris kurang lebih memiliki panjang 1850 mil (3000 kilometer), menurut NASA. Yaitu sekitar empat kali lebih panjang dari Grand Canyon, yang memiliki panjang sekitar 500 mil (800 kilometer).

Para peneliti tidak yakin bagaimana Valles Marineris muncul, tetapi ada beberapa teori tentang pembentukannya. Banyak ilmuwan berpendapat ketika wilayah Tharsis terbentuk, hal itu berkontribusi pada Valles Marineris. Lava yang berpindah melalui wilayah vulkanik mendorong kerak ke atas, yang memecahkan kerak menjadi patah di beberapa wilayah lain. Seiring waktu, patahan tersebut tumbuh menjadi Valles Marineris.

The North and South Poles (Kutub Utara dan Kutub Selatan)

Mars memiliki dua wilayah es di kutubnya, dengan sedikit perbedaan komposisi; kutub utara (foto) dipelajari lebih dekat oleh pendarat Phoenix pada tahun 2008, sedangkan observasi kutub selatan berasal dari pengorbit. Selama musim dingin, menurut NASA, suhu di dekat keduanya kutub utara dan kutub selatan sangat dingin sehingga karbon dioksida mengembun keluar atmosfer menjadi es, di permukaan.

Prosesnya berbalik di musim panas, ketika karbon dioksida menyublim kembali ke atmosfer. Karbon dioksida benar-benar menghilang di belahan bumi sebelah utara, meninggalkan lapisan air es. Tetapi beberapa sisa es karbon dioksida tetap di atmosfer bagian selatan. Semua perpindahan es memiliki efek yang sangat besar pada iklim Martian, membuat angin, dan efek lainnya.

Kawah Gale dan Gunung Sharp (Aeolis Mons)

Dipopulerkan oleh penjelajah Curiosity pada tahun 2012, Kawah Gale adalah tempat bagi bukti luas air masa lalu. Curiosity menemukan secara kebetulan aliran air dalam beberapa minggu setelah pendaratan, dan menemukan air yang lebih luas sepanjang perjalanannya di dasar kawah. Curiosity sekarang sedang menuju puncak gunung berapi yang disebut Gunung Sharp (Aeolis Mons) dan melihat fitur geologi di setiap tingkatan.

Salah satu penemuan Curiosity yang menarik adalah molekul organik di wilayah tersebut.

Hasil dari 2018 mengumumkan bahwa organik ini ditemukan di dalam bebatuan yang berusia 3,5 miliar tahun. Bersamaan dengan hasil organik, para peneliti mengumumkan penemuan konsentrasi metana di atmosfer yang berganti setiap musim. Metana adalah unsur yang dihasilkan oleh mikroba, juga fenomena geologi, sehingga tidak jelas apakah ada tanda kehidupan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper