Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) menilai idealnya operator seluler memenangi 2 dari 3 blok atau memiliki 20 MHz dan kelipatannya di pita frekuensi 2,3 GHz.
Wakil Presiden Direktur Tri Danny Buldansyah menjelaskan saat ini perangkat keras telekomunikasi yang tersedia di pita 2,3 GHz memiliki pengaturan per 20 MHz. Artinya jika operator seluler hanya memiliki 10 MHz, maka setengah kapasitas dari perangkat keras tersebut akan kosong.
Tri mengincar 2 -3 blok dalam lelang 2,3 GHz agar kapasitas perangkat keras dapat terisi penuh dan efisien.
“Untuk 2,3 GHz, dari sisi perangkat itu selalu per 20 MHz, jadi kalau hanya punya 10 MHz, kapasitasnya itu hanya setengahnya dengan perangkat keras yang sama,” kata Danny kepada Bisnis, Kamis (18/3/2021).
Danny menambahkan dengan memiliki 20 MHz, maka kapasitas perangkat keras yang dibeli oleh perusahaan akan terisi penuh sehingga efisien dan optimal ketika digunakan untuk melayani pelanggan.
Adapun, sambungnya, jika memiliki 30 MHz maka perusahaan harus membeli dua perangkat. Salah satu perangkat akan terisi penuh, perangkat lainnya hanya setengah.
“Kalau 30 MHz buat kami juga sayang, karena harus beli satu setengah perangkat dan kapasitasnya hanya satu setengah, bukan dua kali,” kata Danny.
Untuk diketahui, saat ini PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) memiliki 30 MHz di pita 2,3 GHz. Dengan tambahan 10 MHz atau 30 MHz, keduanya dinilai dapat memiliki layanan yang lebih efisien.
“Kalau tambah 10MHz bagus jadi 2x20, kalau punya tambah 30MHz juga bagus karena 3x20MHz,” kata Danny.
Dia menuturkan Tri telah menerima dokumen lelang. Menurutnya sejumlah persyaratan pada lelang kali ini tidak jauh berbeda dengan lelang 2,3GHz yang sebelumnya. Persyaratan baru tidak membuat minat Tri berkurang untuk ikut lelang.