IDEA: Tak Hanya Adopsi Teknologi, UMKM Digital Butuh Ini

Akbar Evandio
Selasa, 9 Maret 2021 | 08:10 WIB
Ilustrasi belanja online/Istimewa
Ilustrasi belanja online/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Indonesian E-Commerce Association (iDEA) Bima Laga menilai keandalan jaringan telekomunikasi berperan penting dalam upaya untuk mendigitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

“Selain kemampuan [UMKM] dalam memanfaatkan gawai dan peranti komputer untuk berusaha, juga perlu dipastikan keandalan jaringan telekomunikasi hingga ke pelosok. Hal ini selain memudahkan para UMKM untuk menjual barang lewat e-commerce, juga memudahkan konsumen untuk membeli barang-barang dagangan UMKM di platform tersebut,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (8/3/2021).

Bima mengatakan pengembangan UMKM melalui Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), atau yang lebih dikenal sebagai e-commerce merupakan suatu tugas untuk kemitraan swasta, pemerintah dan masyarakat, termasuk para penggiat UMKM.

“Jadi pendekatannya harus terintegrasi dari hulu [UMKM] hingga ke hilir [e-commerce tempat para konsumen berbelanja],” katanya.

Menurutnya, dalam kemitraan tersebut pihak swasta atau perusahaan e-commerce bisa mendukung dengan menyediakan infrastruktur elektronik maupun komersial serta pelatihan-pelatihan, sehingga UMKM berkesempatan untuk mengembangkan dan menguatkan bisnisnya lewat digital.

“Sementara pemerintah bisa mendukung lewat penguatan infrastruktur telekomunikasi dan logistik nasional, serta lewat regulasi-regulasi yang menciptakan iklim kondusif bagi pertumbuhan perdagangan di e-commerce,” ujarnya.

Selanjutnya, dia mengatakan untuk para UMKM pun harus mau belajar dan beradaptasi, serta berjuang untuk mengembangkan bisnis mereka lewat e-commerce.

“Misalnya dengan memastikan kualitas barang yang diproduksi atau dijual, serta memastikan komunikasi yang baik dengan konsumen, dan lain-lain,” ujarnya.

Berdasarkan riset terbaru dari International Data Corporation (IDC) dan Cisco, digitalisasi UMKM dapat meningkatkan pendapatan negara. Setidaknya Produk Domestik Bruto (PDB) bisa bertambah US$160 miliar—US$164 miliar (Rp2.372,6 triliun—Rp2.432 triliun) pada 2024.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper