Pendapatan Layanan Kesehatan Digital Bisa Tembus Rp14 Triliun!

Dewi Andriani
Sabtu, 6 Maret 2021 | 12:41 WIB
Ilustrasi. Tenaga kesehatan berjaga di ruang IGD Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), di Hegarmanah, Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). Bisnis/Rachman
Ilustrasi. Tenaga kesehatan berjaga di ruang IGD Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), di Hegarmanah, Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). Bisnis/Rachman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Industri farmasi serta layanan kesehatan di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Berbagai perubahan terlihat, terutama dari sisi layanan yang saat ini mulai beralih ke digital.

Berdasarkan laporan MTPconnect & Asialink Business, pendapatan dari layanan kesehatan digital di Indonesia pada 2022 diprediksi mencapai US$973 juta atau sekitar Rp14 triliun. CEO Lifepack & Jovee Natali Ardianto mengatakan pertumbuhan industri farmasi dan layanan kesehatan digital saat ini harus diimbangi dengan inovasi yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat.

Masih ada beberapa masalah yang kerap dihadapi industri kesehatan. Pertama belum meratanya infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, kedua ketersediaan akses layanan kesehatan mengingat saat ini rumah sakit dan apotek masih terkonsentrasi di pulau Jawa yakni sekitar 45,9 persen dari seluruh rumah sakit di Indonesia.

Ketiga adalah jaminan kelengkapan serta keaslian obat. Apalagi menurut data World Health Organization (WHO), peredaran obat palsu di Indonesia masih sangat tinggi mencapai 25 persen.

“Dengan masih terkonsentrasinya akses layanan kesehatan di pulau Jawa, tentunya diperlukan inovasi agar seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaatnya yaitu melalui akses layanan kesehatan secara online,"  ujarnya.

Untuk itulah, pihaknya menghadirkan apotek online Lifepack sebagai platform kesehatan untuk memenuhi kebutuhan obat masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu bentuk komitmennya memberi kemudahan akses layanan kesehatan, Lifepack juga memberikan gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia.

"Sebagai penyedia layanan obat terlengkap, kami mengirimkan obat asli dengan harga lebih murah," akunya.

Terdapat sejumlah layanan kesehatan di antaranya pemesanan obat, konsultasi dokter umum secara gratis, konsultasi dokter spesialis dengan harga terjangkau, dan kotak obat spesial (blister) khusus untuk penderita penyakit kronis. Pasalnya, Lifepack juga merupakan apotek online pertama di Indonesia dengan spesialisasi penyakit kronis. 

Natali menambahkan, tidak hanya peningkatan penggunaan layanan apotek online, tetapi pandemi juga memberikan peningkatan konsumsi vitamin dan suplemen di masyarakat.

“Brand kami yaitu Jovee, aplikasi rekomendasi vitamin dan suplemen sejak Maret 2020 terus mengalami peningkatan transaksi lebih dari 50 persen month to month. Adapun vitamin yang paling banyak dicari oleh masyarakat adalah vitamin C," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper