Ingin Unggul, Anchanto: Investasi Teknologi Tak Dapat Ditunda

Akbar Evandio
Kamis, 4 Maret 2021 | 21:58 WIB
Ilustrasi komputasi awan
Ilustrasi komputasi awan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan B2B software-as-a-service (SaaS), Anchanto menyatakan investasi perusahaan ke teknologi menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda. Pasalnya, 2021 menjadi momentum untuk mengakselerasi kinerja perusahaan.

CEO Anchanto Vaibhav Dabhade mengatakan perusahaan mendapatkan pendanaan Seri C senilai US$ 16,6 juta pada tahun lalu. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis di Indonesia dan pasar global serta pengembangan teknologi perusahaan.

“Teknologi dan inovasi adalah inti dari seluruh kegiatan bisnis kami. Sebagian besar pendanaan ini akan kami investasikan untuk meningkatkan penawaran dan pengembangan teknologi dan produk baru yang dapat memperluas jenis layanan, mendampingi pelanggan kami dengan lebih baik, serta memberikan dukungan kepada lebih banyak bisnis secara global,” ujarnya melalui pesan elektronik, Kamis (4/3/2021).

Lebih lanjut, dia memerinci investasi teknologi yang tengah dilakukan Anchanto saat ini adalah mengerjakan sebuah platform data yang dirancang dengan kemampuan pembelajaran mesin.

Menurutnya, teknologi tersebut memungkinkan pelanggan untuk membuka true value dari data yang mereka miliki. Dilengkapi dengan informasi intelijen dan insight yang mendalam, pelanggan dapat membuat keputusan yang berlandaskan informasi, serta meningkatkan efisiensi operasional dan kinerja mereka.

“Tujuan kami pada 2021 adalah berusaha agar terus berada pada pertumbuhan yang pesat, sembari secara paralel bekerja untuk membangun dan meluncurkan penawaran baru. Sejalan dengan upaya untuk mewujudkan percepatan pengembangan adopsi teknologi e-commerce bagi para pelaku yang lebih berpengalaman di sektor digital,” katanya.

Menurutnya, pandemi sejatinya adalah katalisator yang mendorong pelaku bisnis untuk mulai merangkul transformasi digital. Karena itu, teknologi memainkan peran penting dalam mewujudkan transformasi ini, serta merupakan faktor utama untuk menciptakan kesuksesan bisnis SaaS.

Sementara itu, dia menyebutkan alasannya untuk ekspansi ke Indonesia. Menurutnya, volume permintaan di Indonesia selalu besar, tetapi pasar di negara ini masih sangat terkotak-kotak sehingga memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku sektor logistik dan pemasok barang.

“Platform kami sudah siap diintegrasikan dengan lokapasar lokal seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli, JD, berbagai webstore, kurir last-mile, dan alat pembukuan [digital]. Kami akan berada tepat di tengah ekosistem dan karenanya memiliki kemampuan untuk menentang fragmentasi ini,” katanya.

Terakhir, dia mengatakan dengan penetrasi pengguna sebesar 66,3 persen dan pendapatan yang mencapai US$30,26 juta pada 2020 berdasarkan riset Statista, Indonesia memang menjadi yang pasar terdepan untuk sektor e-commerce.

“Angka ini jelas menunjukkan tingginya permintaan akan solusi SaaS yang Anchanto tawarkan, sekaligus merupakan tantangan besar bagi kami, sebagaimana hal tersebut berkaitan langsung dengan pertumbuhan bisnis kami ke depan,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper