Windows Down Berjamaah, Bos CrowdStrike Pastikan Bukan Serangan Siber

Rika Anggraeni
Jumat, 19 Juli 2024 | 21:46 WIB
Gedung Microsoft campus yang berlokasi di Redmond, Amerika Serikat. / dok. Microsoft
Gedung Microsoft campus yang berlokasi di Redmond, Amerika Serikat. / dok. Microsoft
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan keamanan siber Amerika Serikat (AS), CrowdStrike memastikan bahwa gangguan sistem operasi Microsoft Windows di berbagai negara bukan disebabkan oleh serangan siber.

Perlu diketahui, gangguan Windows terjadi karena proses pembaruan perangkat lunak (update software) yang dilakukan oleh CrowdStrike. Imbasnya, sejumlah layanan mulai dari penerbangan, perbankan, hingga stasiun televisi di berbagai negara lumpuh berjamaah.

Presiden & CEO CrowdStrike George Kurtz melalui akun media sosial X (sebelumnya Twitter) pada Jumat (19/7/2024) menyampaikan bahwa perusahaan telah mengidentifikasi dan mengisolasi gangguan tersebut.

"Ini bukan insiden keamanan atau serangan siber. Masalahnya telah diidentifikasi, diisolasi dan perbaikan telah diterapkan," kata Kurtz, dikutip pada Jumat (19/7/2024).

Kurtz menyampaikan bahwa CrowdStrike juga secara aktif menangani pengguna yang terdampak dari pembaruan konten untuk host Windows. Namun, dia memastikan bahwa host Mac dan Linux tidak terpengaruh.

Perusahaan keamanan siber itu juga merujuk pengguna ke portal dukungan untuk pembaruan terbaru. CrowdStrike menambahkan bahwa perusahaan akan terus memberikan pembaruan lengkap dan berkelanjutan di situs web.

Kurtz menambahkan bahwa pihaknya lebih lanjut merekomendasikan organisasi untuk berkomunikasi dengan perwakilan CrowdStrike melalui saluran resmi.

"Tim kami sepenuhnya dimobilisasi untuk memastikan keamanan dan stabilitas pelanggan CrowdStrike," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, sistem operasi Windows mengalami masalah Blue Screen of Death (BSOD) secara massal yang berdampak pada bank, maskapai penerbangan, supermarket, hingga kantor pemerintahan di seluruh dunia.

Insiden gangguan (down) ini terjadi pada pengguna Windows 10 di seluruh dunia karena pembaruan Crowdstrike, yang menyebabkan PC terjebak di layar pemulihan dan hanya menampilkan layar berwarna biru.

Pengguna di media sosial juga membagikan tangkapan layar yang tertahan di halaman pemulihan. “Sepertinya Windows tidak memuat dengan benar. Jika Anda ingin memulai ulang dan mencoba lagi, pilih Mulai ulang PC saya di bawah,” demikian tulisan yang tercantum di halaman pemulihan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper