Dokumen Lengkap! Peluncuran Satelit Satria Bisa Diperpanjang

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 2 Maret 2021 | 17:31 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memberikan sambutan saat acara penandatanganan kerja sama pembangunan satelit Satria di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memberikan sambutan saat acara penandatanganan kerja sama pembangunan satelit Satria di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan seluruh dokumen sebagai syarat perpanjangan tenggat peluncuran Satelit Satria di orbit 146 derajat bujur timur (BT) telah lengkap dan diserahkan ke International Telecommunication Union (ITU).

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate optimistis Satria akan mendapat perpanjangan izin tenggat peluncuran dari ITU hingga Mei 2024, seiring dengan kelengkapan dokumen yang telah diberikan. Dengan mendapat perpanjangan tenggat peluncuran, pemerintah berarti dapat mengamankan slot orbit 146BT untuk beberapa waktu ke depan, sehingga tidak digunakan oleh negara atau perusahaan lain. 

“Karena status persiapan Satria sudah sangat maju yakni berada dalam proses pabrikasi satelit,” kata Johnny kepada Bisnis.com, Selasa (2/3).  

Johnny menambahkan selain dokumen yang telah lengkap, optimistis tersebut juga muncul dari sejumlah pencapaian yang berhasil diraih dalam beberapa waktu terakhir seperti penandatangan kontrak pembuatan satelit, status pendanaan yang telah selesai dan surat pabrikan dari pembuat satelit.

Untuk diketahui Satelit Satria 1 PSN - BAKTI akan menempati slot orbit 146 BT pada frekuensi Ka-band, dengan filing satelit 146E.

Filing satelit yang mempunyai masa berlaku sampai dengan 31 maret 2023. Kemenkominfo sedang mengusulkan perpanjangan filling satelit selama 14 bulan ke depan, dengan alasan menyesuaikan dengan jadwal produksi satelit, produksi roket peluncur dan waktu peluncuran satelit.

“Permohonan perpanjangan ini juga dilakukan oleh banyak negara yang merencanakan peluncuran satelit dengan alasan  pandemi global Covid-19,” kata Johnny.

Sebelumnya, pada Oktober 2020, Persatuan Telekomunikasi Internasional atau International Telecommunication Union (ITU) meminta pemerintah Indonesia untuk memenuhi sejumlah dokumen sebagai syarat perpanjangan tenggat peluncuran satelit Satria.

Beberapa dokumen yang diminta a.l. surat dari pabrikan, revisi rencana implementasi, status pabrikasi satelit, dan lain sebagainya.

Perpanjangan tenggat waktu peluncuran dibutuhkan untuk memastikan slot orbit tempat satelit berlabuh nantinya. Slot orbit terbatas sedangkan satelit yang ingin meluncur sangat banyak, sehingga terjadi antrean.  

Satelit Satria menggunakan slot orbit 146 BT yang saat ini dihuni oleh Pasifik Satelit Nusantara. (PSN). Pada  Forum World Radiocommunications Conference 2019 di Mesir, pemerintah sempat memperpanjang tenggat tiga slot satelit – salah satunya adalah slot Satria – hingga 31 Maret 2023. Pemerintah berusaha memperpanjang kembali tenggat hingga Mei 2024.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper