Teknologi 3G Sudah Waktunya 'Pensiun'? 4G dan 5G Mau Eksis

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 16 Februari 2021 | 17:27 WIB
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat telekomunikasi menilai masa kejayaan era 3G telah lewat seiring dengan adopsi 4G yang makin matang di masyarakat.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan kehadiran teknologi baru selalu menggantikan teknologi sebelumnya terlebih jika teknologi tersebut memiliki karakteristik yang sama.

Teknologi 3G digantikan oleh 4G, sebagai teknologi yang dapat menghadirkan kecepatan layanan data secara optimal. Nantinya, 4G akan digantikan oleh 5G ketika Indonesia telah memiliki spektrum yang cukup untuk menghadirkan teknologi terbaru itu.

“3G masanya sudah lewat karena kehadiran 4G. Bahkan 2G juga harusnya sudah dimatikan,” kata Heru kepada Bisnis.com, Selasa (16/2/2021).

Dia menuturkan dalam proses transformasi dari 3G ke 4G, operator harus mempersiapkan banyak hal seperti anggaran penambahan perangkat 4G, kesiapan pelanggan untuk beralih ke 4G, dan waktu peralihan yang tepat agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.

Dia berpendapat proses peralihan berjalan mulus dan tidak mengganggu aktivitas seandainya dilakukan pada malam hari antara pukul 01.00-05.00, dan dilakukan secara bertahap per wilayah yang tidak terlampau besar seperti se kabupaten/kota.

“Termasuk kesiapan gawai pengguna. Banyak BTS 2G yang masih hidup karena masih ada yang pakai 2G gawainya,” kata Heru.

Sementara itu, Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia-ITB Ian Yosef M. Edward berpendapat selain kesiapan gawai, operator seluler yang hendak melakukan peralihan dari 3G ke 4G juga harus memiliki infrastruktur jaringan tulang punggung dan jaringan serat optik yang andal.

“Kalau pakai 4G kan butuh bandwidth yang lebar, sehingga permasalahannya bukan hanya di BTS saja, namun juga di jaringan tulang punggun termasuk serat optik,” kata Ian.

Sebelumnya, Presiden Direktur & CEO PT XL Axiata Tbk. (EXCL) Dian Siswarini mengatakan perseroan mempercepat realokasi kapasitas 3G ke 4G pada 2020, seiring dengan adanya penurunan lalu lintas penggunaan layanan 3G yang hanya mencapai kurang dari 10 persen dari total lalu lintas data.

PT Indosat Tbk. (ISAT) lebih agresif dari XL Axiata dalam memangkas BTS 3G. Tercatat dari akhir 2019 hingga 9 bulan pertama 2020, Indosat telah memangkas 17.011 BTS 3G dan menambah 11.921 BTS 4G.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper