Bisnis.com, JAKARTA — PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) siap mendukung rencana pemerintah dalam menyalurkan subsidi kuota internet periode Maret–Mei 2021 kepada sejumlah pelajar dan tenaga pengajar.
Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan operator seluler dan pemerintah tengah melakukan pembahasan mengenai rencana penyaluran subsidi kuota internet periode Maret—Mei 2021.
Rencananya subsidi kuota internet yang diberikan kepada pelajar dan tenaga pengajar seluruhnya bersifat kuota utama.
Operator seluler bersama Kemendikbud masih membahas mengenai rencana tersebut. Smartfren menyatakan siap untuk membantu pemerintah dalam menyalurkan subsidi kuota kepada pelajar dan tenaga pengajar.
“Kami ikut dan dukung karena itu merupakan kebijakan pemerintah. Kami jalankan dengan sepenuh hati,” kata Djoko kepada Bisnis, Sabtu (13/2/2021).
Dalam progam subsidi kuota internet pada September–Desember 2020, pemerintah memberikan kuota yang terbagi atas kuota khusus belajar–dengan aplikasi-aplikasi tertentu yang dapat diakses oleh kuota belajar–dan kuota umum yang dapat mengakses seluruh aplikasi.
Pada subsidi kuota internet periode September–Desember 2020, porsi kuota umum lebih sedikit dibandingkan dengan kuota belajar. Adapun pada periode Maret–Mei 2021, kabarnya porsi kuota umum ditambah dan kuota belajar dihapus.
Sebelumnya peserta didik PAUD mendapatkan subsidi kuota internet sebesar 20GB per bulan (September-Desember 2020) dengan perincian 5GB untuk kuota umum dan kuota belajar 15 GB.
Peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan kuota sebesar 35GB per bulan dengan perincian 5GB untuk kuota umum dan kuota belajar 30GB.
Sementara itu paket kuota internet untuk tenaga pengajar pada PAUD, pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 42GB per bulan dengan perincian 5GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar.
Mahasiswa dan dosen mendapatkan 50GB per bulan dengan perincian 5 GB kuota umum dan 45GB kuota belajar
Berdasarkan informasi yang dimiliki, kata Djoko, tidak adal lagi kuota belajar. Subsidi kuota yang diberikan bersifat kuota umum seluruhnya dengan perincian, PAUD sebesar 7GB, SD—SMA sebesar 10GB dan Guru sebesar 12GB. Adapun dosen dan mahasiswa sebesar 15GB.
Dari sisi harga, kabarnya pemerintah akan membayar senilai Rp2.750 per GB untuk setiap kuota umum. Jumlah tersebut masih di bawah jumlah produksi yang berkisar Rp3.000–Rp8.000 per GB, tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan periode September–Desember 2020 yang hanya Rp1.000 per GB.