Bisnis.com, JAKARTA – Komputasi awan dinilai menjadi kunci untuk mengakselerasi digitalisasi perbankan ke depan. Pasalnya, diprediksi adaptasi teknologi oleh masyarakat makin tidak terhindarkan.
Fetra Syahbana Country Manager Indonesia Nutanix mengatakan perbankan merupakan tulang punggung ekonomi sehingga bank harus selalu menyesuaikan diri dan menyiapkan kemudahan bagi pelanggan bertransaksi.
“Cloud menjadi pilihan yang tepat karena tidak ada tatap muka, agar pelayanan tetap efektif dan efisien semua dimungkinkan jika teknologi informasinya mendukung untuk kemudahan akses, dan ini bisa tercapai jika kita menaruh data di cloud,” ujarnya lewat diskusi virtual, Selasa (9/2/2021).
Berdasarkan Laporan internal mereka, hampir tiga perempat (74 persen) responden di Indonesia memilih kontrol sumber daya TI sebagai alasan untuk melakukan perubahan, dibandingkan dengan 58 persen secara global.
“Alasan utama lainnya di Indonesia termasuk peningkatan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan bisnis [64 persen], dukungan untuk pekerjaan yang dilakukan secara jarak jauh [57 persen], dan untuk meningkatkan keamanan [55 persen]. Penghematan biaya menempati urutan kesembilan [34 persen] sebagai faktor perubahan bagi responden di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, pengintegrasian data di seluruh cloud masih menjadi tantangan terbesar di Indonesia, di mana 60 persen responden di Indonesia menyebutkan soal pengintegrasian data di berbagai lingkungan cloud yang berbeda. Angka ini 15 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata global.
“Hampir tiga perempat [72 persen] responden di Indonesia berkata bahwa Covid-19 telah menyebabkan IT dipandang lebih strategis di perusahaan mereka. Sebagai hasilnya, sebanyak 54 persen melaporkan peningkatan investasi di hybrid cloud dibandingkan 46 persen di global,” katanya.