Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. menilai kehadiran infrastruktur telekomunikasi yang andal menjadi tulang punggung dalam proses digitalisasi yang saat ini sedang terjadi di berbagai sektor.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan untuk mendukung proses digitalisasi tersebut, Telkom berkomitmen untuk menggelar jaringan telekomunikasi yang merata hingga ke daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Telkom mendukung program pemerintah untuk menghadirkan layanan internet cepat di 12.000 desa yang belum mendapat akses internet.
“Prioritas kami adalah mengejar konektivitas, kemudian untuk tahap berikutnya beberapa sektor mungkin membutuhkan layanan atau jaringan yang lebih mumpuni maka saat itu akan menggunakan 5G,” kata Ririek dalam Webinar Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 bertajuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi, Selasa (26/1/2021).
Ririek menambahkan dalam menggelar jaringan telekomunikasi, setiap tahunnya Telkom menggunakan sekitar 15--25 persen dari pendapatan yang diperoleh, untuk belanja modal pergelaran jaringan telekomunikasi.
Telkom juga menggunakan dana tersebut untuk berinvestasi ke dalam beberapa platform digital dan pusat data untuk memperkuat layanan yang diberikan kepada masyarakat dan melengkapi fungsi infrastruktur telekomunikasi yang telah terbangun.
“Kami juga berinvestasi ke platform digital sebagai rantai nilai dari infrastruktur internet cepat termasuk juga untuk pusat data,” ujarnya.
Ririek menjelaskan Telkom telah menyiapkan platform pasar digital (PaDi) untuk mendukung digitalisasi UMKM di sembilan perusahaan BUMN. Platform tersebut akan membantu UMKM untuk memperluas jangkauan pasar.
Ririek mengatakan bahwa perekonomian Indonesia banyak bergantung oleh UMKM yang saat ini jumlahnya mencapai 60 juta UMKM.
“Kita harapakan dengan PaDi bisa membantu UMKM untuk segera pulih dan memperluas pasar mereka sehingga ekonomi dapat membaik lagi,” katanya.