Bisnis.com, JAKARTA - PT Len Telekomunikasi Indonesia (LTI), badan usaha pengelola Palapa Ring Tengah, menyampaikan terjadi lonjakan kasus vandalisme yang menyerang infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring Tengah sepanjang 2020.
Direktur Bisnis & Operasi Len Telekomunikasi Indonesia Aswan Hamonangan mengatakan seperti Palapa Ring Timur, aksi vandalisme juga terjadi di Palapa Ring Tengah. Sejumlah oknum yang tidak diketahui kerap melakukan perusakan terhadap kabel serat optik dan pencurian pipa pelindung kabel di proyek Palapa Ring Tengah.
Tercacat sepanjang 2020 terdapat 45 kali insiden vandalisme. Jumlah tersebut meningkat dari 2019 yang sebanyak 30 kali kejadian.
“Vandalisme yang terjadi di Palapa Ring Tengah dapat dikategorikan sebagai kejadian dengan level sedang/medium,” kata Aswan kepada Bisnis.com, Rabu (20/1/2021).
Aswan menjelaskan untuk setiap insiden vandalisme perseroan harus mengeluarkan biaya berkisar Rp2 juta--Rp5 juta yang meliputi biaya penggantian material kabel dan HDPE serta jasa perbaikannya. Perseroan menargetkan agar proses perbaikan tidak terlalu lama yaitu kurang dari 12 jam setiap kali terdapat sebuah insiden.
Aswan menuturkan sebagai langkah antisipasi atas vandalisme tersebut LTI rutin melakukan patroli, berkoordinasi dan melakukan sosialisasi dengan pihak pemerintah daerah dan aparatur setempat.
Dengan sosialisasi yang dilakukan, dia berharap seluruh lapisan masyarakat dapat memahami pentingnya jaringan tulang punggung kabel optik Palapa Ring.