Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) berencana melakukan renegosiasi pada tahun ini dengan pengelola MRT Jakarta dan sejumlah tempat keramaian, seiring dengan pandemi Covid-19, sehingga tempat-tempat tersebut menjadi sepi.
Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia Danny Buldansyah mengatakan perseroan berkomitmen untuk selalu menghadirkan jaringan di tempat keramaian dan layanan publi, termasuk di lintasan MRT Jakarta, meski saat ini kondisinya sedang sepi. Perseroan melakukan evaluasi dan negosiasi dengan pemerintah dan pengelola tempat tersebut agar investasi yang digelontorkan untuk menggelar atau menyewa jaringan di tempat keramaian tidak sia-sia
“Negosiasi harga misalnya, waktu awal mereka [pengelola MRT] mengatakan penumpangnya akan sekian–sekian, ternyata sekarang tidak. Sama seperti pusat perbelanjaan, janjinya yang datang ke mal sekian ternyata sekian, pasti kita minta keringanan,” kata Danny kepada Bisnis.com, Senin (18/1/2021).
Dalam hal keringanan kerja sama, kata Danny, terdapat banyak skema a.l. potongan harga sewa penggelaran jaringan, penambahan masa waktu sewa secara gratis dan lain sebagainya.
Dia mengatakan untuk menjaga harapan pelanggan, perseroan akan tetap melayani dan menyalurkan jaringan di tempat – tempat keramaian –seperti stasiun MRT- yang saat ini sepi. Pemadaman layanan hanya akan dilakukan seandainya tempat tersebut tutup secara permanen.
Untuk diketahui, hingga Desember 2020, Tri Indonesia telah melayani 36 juta pelanggan dengan 44.000 BTS 4G LTE yang tersebar di Indonesia.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, MRT memiliki antena In Buiilding Solution (IBS) yang terpasang di 408 titik atau di sepanjang jalur MRT.
Di sepanjang rel tersebut terdapat juga antena repeater, 8 ruang BTS, dan backhaul ke serat optik masing-masing calon penyewa. Kapasitas yang disediakan meliputi 74 sektor.