China Beri Kesempatan Ilmuwan Internasional Cari Alien Pakai FAST
Bisnis.com, JAKARTA - National Astronomical Observatories of China (NAOC) memberi kesempatan ilmuwan asing untuk memanfaatkan teleskop radio China, FAST mulai April tahun ini.
Five-hundred-meter Aperture Spherical Telescope (FAST) adalah observatorium radio terbesar di dunia. Sejatinya sejak Januari tahun lalu teleskop ini sudah beroperasi namun hanya untuk para ilmuwan di China.
(NAOC) mengatakan ilmuwan internasional yang ingin menggunakan teleskop ini bisa melakukan pemesanan online pada April 2021. Kendati demikian, slot waktu yang diberikan hanya 10 persen karena sisanya dimanfaatkan ilmuwan China.
Mengutip Express UK, Selasa (5/1/2021), media setempat, Xinhua menyebut selain menjadi teleskop radio piringan terbesar di dunia, FAST juga dianggap yang paling sensitif.
Terletak di provinsi Guizhou China barat daya, FAST diharapkan dapat membantu para ilmuwan mencari semburan gelombang radio cepat atau fast radio bursts (FRB), sebuah fenomena kosmik yang terkadang dikaitkan dengan potensi aktivitas alien.
FRB, adalah kilatan sinyal radio yang cepat dan kuat yang datang dari luar angkasa. Mereka terbukti misterius sejak sinyal seperti itu pertama kali terdeteksi pada 2007.
Sejak itu yang lain muncul. Satu, yang terdeteksi oleh astronom di proyek deteksi CHIME Universitas Toronto, menjadi berita utama tahun lalu.
Mahasiswa doktoral Dongzi Li menemukan satu FRB tertentu yang melintas menuju Bumi selama empat hari, diikuti oleh 12 hari libur. Pola itu berulang selama berbulan-bulan. Para ilmuwan melacak sinyal ke galaksi yang berjarak sekitar 500 juta tahun cahaya, mengajukan sejumlah teori tentang kemungkinan sumbernya.
Avi Loeb, astrofisikawan Harvard, menghubungkan FRB yang jauh dengan objek kosmik yang lebih dekat, Proxima Centauri, bintang yang paling dekat dengan matahari. Mereka menyarankan sebuah planet yang mengorbit bintang ini dapat memancarkan sinyal ke Bumi secara berkala.
Namun Vikram Ravi, profesor astronomi lainnya, skeptis dengan kesimpulan ini. Sinyalnya cukup broadband, sedangkan jauh lebih efisien untuk berkomunikasi dalam jalur sempit," sebutnya.
Dia menambahkan sinyal kemungkinan akan lebih terdefinisi dengan baik jika memiliki sumber yang cerdas.
FAST juga dapat membantu mencari gelombang gravitasi, yang diperkirakan telah terdeteksi pertama kali pada 2015. Gelombang gravitasi diprediksi oleh Albert Einstein, dan pendeteksiannya dipandang sebagai pencapaian besar bagi fisikawan.
Menurut NASA, gelombang ini pada dasarnya adalah "riak" di luar angkasa yang disebabkan oleh dua benda yang sangat masif, seperti lubang hitam, bertabrakan atau lewat dekat satu sama lain.