Bisnis.com, JAKARTA – Isu merger antara Gojek dan Tokopedia dinilai akan memberikan pengaruh signifikan terhadap persaingan industri e-commerce ke depan.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan bahwa dampak yang paling terlihat adalah makin mengerucutnya persaingan antara para pemain.
“Persaingan akan berfokus ke Shopee dan Tokopedia. Pangsa pasar e-commerce akan diperebutkan oleh kedua perusahaan tersebut bila merger ini terjadi,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (5/1/2021).
Dia menjelaskan bahwa Tokopedia yang melakukan merger dengan Gojek akan mampu memanfaatkan jasa layanan dari masing-masing perusahaan. Apabila merger ini mampu mendatangkan investor, efek domino lainnya adalah makin masifnya perang diskon antara Tokopedia dengan Shopee yang saat ini tengah menguasai pasar.
Menurutnya, dampak bagi pemain seperti Bukalapak, Lazada, ataupun lainnya adalah pangsa pasar semakin tergerus. Akhirnya, mereka harus mencari pendanaan untuk bisa bersaing dengan Tokopedia dan Shopee.
Dia melanjutkan bahwa melalui merger tersebut pendanaan akan menjadi senjata utama untuk bersaing. Jika satu mendapatkan pendanaan, maka yang lainnya juga harus melakukan hal yang serupa.
Huda pun mengatakan bahwa di sisi lain, merger yang dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia bertujuan untuk efisiensi perusahaan. Pasalnya, dengan adanya penggabungan maka mereka akan lebih bisa berhemat untuk biaya operasional.
“Selama ini baik Gojek maupun Tokopedia masih belum menemukan bentuk ideal dari pelayanan mereka sehingga mereka banyak melakukan efisiensi dalam hal pelayanan salah satunya Gojek yang menutup beberapa layanan. Merger ini juga menjadi salah satu dari strategi efisiensi kedua perusahaan,” ujar Huda.