Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Universitas Oxford: Main Game Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental!

Universitas Oxford melaporkan hasil penelitian mengenai peran video game terhadap kesehatan mental pemainnya.
Akbar Evandio
Akbar Evandio - Bisnis.com 19 November 2020  |  12:36 WIB
Universitas Oxford: Main Game Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental!
Peserta bermain game online PUBG pada acara Spirit of Millennials Games Day 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/12/2018). - JIBI/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah studi baru dari Universitas Oxford menunjukkan bahwa video gim dapat memberikan pengaruh positif pada kesejahteraan masyarakat, khususnya kesehatan mental mereka.

Dikutip melalui Business Insider, studi tersebut, yang dilakukan oleh Oxford Internet Institute, berfokus pada dua permainan, yakni Animal Crossing: New Horizons dan Plants vs Zombies: Battle for Neighborville. Studi ini melibatkan 3.274 gamer yang berusia di atas 18 tahun.

Pimpinan studi Profesor Andrew Przybylski mengatakan bahwa ini adalah langkah maju yang besar untuk penelitian tentang efek psikologis dari bermain video gim.

"Jika kalian memainkan Animal Crossing selama empat jam sehari, setiap hari, kalian kemungkinan akan merasa jauh lebih bahagia daripada mereka yang tidak," kata Przybylski seperti dikutip Bisnis.com, Kamis (19/11/2020).

Data ini kemudian dikaitkan dengan survei di mana gamer menjawab beberapa pertanyaan tentang kesehatan mental mereka. Secara total ada 3.274 gamer yang mengikuti riset ini dan semuanya berusia 18 tahun ke atas.

Przybylski menambahkan riset sebelumnya yang dilakukan selama 40 tahun terakhir mengindikasikan bahwa semakin lama seseorang memainkan video gim, mereka merasa semakin tidak bahagia.

Namun untuk riset kali ini, Przybylski mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa hasilnya bisa berbeda adalah karena kedua game ini memiliki fitur sosial, di mana gamer bisa saling berinteraksi dengan karakter yang dikendalikan pemain lain.

"Saya rasa orang-orang tidak mungkin menghabiskan banyak waktu main game dengan aspek sosial kecuali mereka senang memainkannya," ujarnya.

Ke depannya, Przybylski berharap lebih banyak developer game mau membagikan data serupa agar ilmuwan bisa meneliti game dan gamer secara lebih ekstensif. 

"Ini seperti membiarkan psikolog mempelajari semua taman bermain di dunia. Kita mungkin membangun teori perundungan atau mempelajari bagaimana orang membangun persahabatan baru," ujar Przybylski.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kesehatan game perkembangan mental anak
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    back to top To top