Bisnis.com, JAKARTA - Keanekaragaman hayati memainkan peran kunci dalam kesejahteraan manusia melalui manfaat pertanian, ekonomi, dan kesehatan. Dalam 10 tahun terakhir, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) disebut telah memberikan sumbangan besar untuk kemajuan penelitian tanaman budidaya maupun domestikasi tumbuhan liar.
“LIPI telah memberikan sumbangan besar untuk kemajuan penelitian tanaman budidaya maupun domestikasi tumbuhan liar yang meliputi padi-padian, umbi-umbian, buah, sayur-mayur, tanaman obat, penghasil bioethanol, dan tanaman hias,” kata Peneliti Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI Titien Ngatinem Praptosuwiryo, Jumat (13/11/2020).
Titien menyebutkan capaian LIPI dalam penelitian tanaman Budidaya dan domestikasi tumbuhan antara lain :
- Persea americana Avocad untuk buah segar, campuran makanan, kosmetik, obat
- Cibotium barometz (Pakis Emas/Pakis Simpei) untuk bahan obat/komoditi eskpor
- Cyathea contaminans (paku pohon) untuk bahan media tanam/komoditi ekspor
- Artemisia annua (artemisia) untuk bahan obat
- Begonia spp untuk tanaman hias
- Eriobotrya japonica (biwa/loquat) untuk bahan pangan dan industri
- Hoya (Apocynaceae) untuk tanaman hias fungsional, bahan obat, kosmetika
- Rubus spp. (Wild Raspberry) untuk bahan pangan dan industri
- Xanthosoma undipes K.Koch (Talas Beneng) untuk pangan
- Coleus amboinicus Lour (Torbangun) untuk bahan obat/pelancar ASI,
- Seleksi dan pengembangan uwi (Dioscorea alata L.) untuk bahan pangan alternatif.
Sumbangan ilmu botasi yang mendasar berupa klasifikasi dan deskripsi tumbuhan bagi kesejahteraan manusia menjadikan presentasi kerajaan tumbuhan sebagai rangkaian bentuk atau sistem alami yang berkembang secara teratur sejalan dengan proses evolusi.
“Ada lima alasan untuk menjelaskan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati yaitu alasan etis, memelihara ekosistem, manfaat material dan ekonomi bagi manusia, mempertahankan proses evolusi dan estetika,” papar Titien.
Indonesia disebut negara mega biodiversity karena tingginya tingkat keanekaragaman hayati yang dimiliki. “Ada 17 negara yang dikategorikan negara mega biodiversity. Dikatakan sebagai mega biodiversity bila memenuhi kriteria memiliki paling sedikit 5.000 spesies tumbuhan endemik dan memiliki marine ecosystems di wilayahnya,” kata Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Wulansih Dwi Astuti.
Wulan keanekaragaman hayati ini sangat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. “Oleh karena itu kita tidak boleh hanya memanfaatkan, kita tidak boleh hanya menghabiskan, di situ penting adanya perlindungan, pelestarian dan pemanfatan keanekaragaman hayati secara optimal agar manusia dapat merasakan benefitnya,” jelasnya.