Ini Provider Internet Tetap yang Banyak Digunakan di Indonesia

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 10 November 2020 | 11:09 WIB
Siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Pasawahan mengerjakan tugas sekolah di pos kamling Desa Pasawahan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis, (16/7/2020). Pelajar yang tinggal di desa terpecil terpaksa mengerjakan tugas sekolah di luar rumah lantaran keterbatasan jaringan internet sedangkan sekolah hanya bisa memfasilitasi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring mengunakan aplikasi WhatsApp Grup serta Facebook Messenger. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Pasawahan mengerjakan tugas sekolah di pos kamling Desa Pasawahan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis, (16/7/2020). Pelajar yang tinggal di desa terpecil terpaksa mengerjakan tugas sekolah di luar rumah lantaran keterbatasan jaringan internet sedangkan sekolah hanya bisa memfasilitasi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring mengunakan aplikasi WhatsApp Grup serta Facebook Messenger. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat Indihome, First Media, CBN dan Biznet sebagai operator yang paling sering digunakan oleh masyarakat pada kuartal II/2020.

Ketua Umum APJII Jamalul Izza mengatakan, berdasakan hasil survei, masyarakat belum banyak yang berlangganan internet di rumah, hanya 14,5 persen responden yang mengaku berlangganan interner tetap sedangkan sisanya 75,5 persen tidak berlangganan.

Adapun dari sisi provider yang paling banyak digunakan masyarakat, kata Jamal, Indihome, Firstmedia, CBN, dan Biznet menjadi operator internet tetap terfavorit responden. Masing-masing sebesar 9,8 persen, 1,2 persen, 0,5 persen dan 0,4 persen.

“Rata-rata menginginkan kecepatan internet 10-20 Mbps. Sementara biaya pengeluaran internet rumah rata-rata Rp300.000-400.000 per bulan,” kata Jamal dalam konferensi virtual, Selasa (10/11/2020).

Sekadar catatan, metode survei Apjii menggunakan teknik sampling seperti probability sampling, multistage random sampling, dan varian area random sampling.

Jumlah sampel mencapai 7.000 responden dengan margin of error 1,27 persen dan level of confidence 95 persen. Wawancara dengan bantuan kuesioner dilakukan di kuartal II, pada 2-25 Juni 2020.

Sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan 49 persen berjenis laki-laki dan 51 persen perempuan. Tingkat pendidikan responden mulai SMP/sederajat dan memiliki pengeluaran kurang dari Rp 1,8 juta per bulan.

Survei juga menyebutkan aplikasi belajar menjadi konten yang paling sering ditonton oleh masyarakat Indonesia pada kuartal II/2020.

Jamal mengatakan mayoritas pengguna mengakses internet lebih dari 8 jam dalam satu hari selama pandemi.

"Tahun ini mayoritas konten media online yang diakses pengguna adalah konten pendidikan dan laman sekolah, karena kegiatan pembelajaran jarak jauh selama pandemi," kata Jamal

Dia menambahkan dari sisi konten hiburan, yang paling banyak diakses adalah video online (49,3 persen), game online (16,5 persen), dan musik online (15,3 persen).

Ada lima alasan utama masyaraka mengakses internet, yakni media sosial, komunikasi pesan, game online, dan belanja online.

Produk feisyen dan kecantikan, produk rumah tangga, dan produk elektronika adalah tiga produk yang banyak dibeli pengguna saat belanja online.

Sementara marketplace favorit pengguna adalah Shopee, Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak. Sebanyak 68,7 persen merasa aman bertransaksi internet. Platform media sosial favorit pengguna adalah Facebook, Instagram, dan Twitter.

"Sebanyak 61 persen responsen sering mengakses YouTube untuk menonton konten film, musik, dan olahraga," ujar Jamal.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper