Pandemi, Pelanggan Telkomsel Kurangi Belanja Layanan Seluler

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 5 November 2020 | 16:04 WIB
Petugas Telkomsel melakukan pemantauan kapasitas jaringan di salah satu daerah di Sumsel. istimewa
Petugas Telkomsel melakukan pemantauan kapasitas jaringan di salah satu daerah di Sumsel. istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 mendorong perilaku masyarakat berubah dalam mengonsumsi paket seluler. Bagi segmen atas, akan beralih menggunakan layanan internet rumah, sedangkan segmen bawah, akan mengurangi belanja layanan seluler.

Direktur Utama PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Setyanto Hantoro mengatakan berdasarkan hasil survei yang dilakukan Telkomsel terhadap pelanggannya pada Maret - September 2020, ditemukan bahwa sekitar 22-27 persen pelanggan tidak terpengaruh terhadap pandemi secara pendapatan.

Kemudian untuk pelanggan yang agak terpengaruh pandemi, sekitar 25 -40 persen pendapatannya berkurang, ada sekitar 50 persen. Terakhir, pelanggan yang sangat terdampak – dimana pendapatannya berkurang hingga 60 persen -- ada sekitar 23 – 27 persen.

Akibat pendapatan pelanggan terdampak, maka perilaku dalam mengonsumsi paket pun berbeda. Bagi pelanggan yang tidak terdampak, cenderung beralih ke layanan internet rumah atau intenet tetap (fixed broadband), karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat mereka berdiam di rumah.

“Kurang lebih 72 persen pelanggan di segmen atas berada di rumah, selama pandemi,” kata Setyanto dalam konfrensi virtual Indonesia Industri Outlook 2021, Kamis (5/11/2020).

Adapun bagi pelanggan yang agak terdampak atau sekitar 50 persen pelanggan, kata Setyanto, tetap menggunakan layanan seluler milik Telkomsel, dengan perilaku konsumsi yang berubah.

Jika dahulu pelanggan membeli Rp100.000 per bulan, saat ini membeli paket ketengan dengan harga yang lebih murah dan waktu yang lebih pendek. Setyanto tidak menyebutkan nilai yang biasa dikonsumsi di level ini.

Sementara itu, untuk pelanggan dengan dampak paling besar atau badly hit menurunkan konsumsi paket seluler. Jika dahulu Rp50.000 per bulan, saat ini hanya Rp20.000 per bulan.

“Jadi memang karena pendapatan berkurang tingkat konsusmsi berkurang,” kata Setyanto.

Setyanto mengungkapkan bahwa bantuan langsung dari pemerintah senilai Rp600.000 mendorong tingkat konsumsi layanan seluler pelanggan. Alhasil, pelanggan dengan dampak paling parah mampu untuk belanja pulsa kembali.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper