Beragam Penyebab Rusaknya Sungai Indonesia

Ika Fatma Ramadhansari
Kamis, 22 Oktober 2020 | 19:03 WIB
Sungai Cisadane di Tangerang/skyscrapercity.com
Sungai Cisadane di Tangerang/skyscrapercity.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia tidak hanya kaya dengan lautnya, tetapi juga memiliki perairan darat yang luas yang diperkirakan mencapai 13.351.080 hektare terdiri dari danau alam maupun buatan, sungai, rawa dan lahan gambut.

Peneliti observasi ekologi dan konservasi lahan basah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Daru Setyo Rini, mengungkapkan masih banyak sungai di Indonesia dalam kondisi yang sehat.

Namun aktivitas manusia menjadi penyebab utama kerusakan sungai, maka perawatan dari dini diperlukan agar kita tidak menanggung kerugian yang tidak diperlukan.

Melalui presentasinya dalam webinar nasional Ecological Tools dalam penilaian kesehatan perairan darat oleh LIPI pada Rabu (21/10/2020), Daru memberikan beberapa contoh sungai yang mengalami kerusakan kemudian direstorasi melalui cara rekayasa ekohiraulika.

Proses metode ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar agar sungai ini mulai pulih setidaknya selama satu tahun.

Daru mengungkapkan sampai saat ini upaya baik pemerintah maupun masyarakat untuk melindungi perairan darat terutama sungai masih belum maksimal, yang mungkin disebabkan minimnya pengetahuan terkait.

Kerugian yang dirasakan diantaranya adalah banjir karena daerah resapan air yang rusak, kemudian habitat ideal biota sungai hilang, dan juga tercemarnya air sungai yang sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh manusia maupun tumbuhan dan hewan disekitarnya.

"Untuk Mencegah kerusakan habitat sungai diperlukan pengelolaan aliran sungai dan sempadan sungai secara efektif dan terpadu," ungkap Daru.

Wilayah sungai, tidak hanya sekedar aliran sungai itu sendiri melainkan juga beberapa meter jarak di kiri dan kanan sungai.

Berikut batas ruang ideal sungai yang dijelaskan Daru:
- Ruang sungai terdiri dari palung sungai dan sempadan sungai sisi kiri dan kanan
- Garis sempadan pada sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan paling sedikit berjarak 10 m dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, kedalaman sungai kurang dari atau sama dengan 3 m.
- Garis sempadan sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan (luar DAS >500 km²) paling sedikit berjarak 100 m dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai.

Di area batasan sungai ini bisa dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan seperti memancing, maupun mengadakan tempat untuk berolahraga.

Selain itu suplai makan untuk biota air pun dapat terpenuhi secara alami dan sungai pun menjadi sehat.

Untuk mengetahui kondisi kesehatan sungai, berikut indikator sungai yang sehat:
- Memiliki struktur dan fungsi fisik, kimiawi dan biologis yang terjaga
- Mampu memulihkan diri secara alami setelah mengalami gangguan periodik banjir dan kekeringan
- Mendukung tumbuh berkembangnya biota lokal dan memelihara kesinambungan proses utama sungai, antara lain transport sedimen, siklus nutrisi, penguraian limbah dan penyebaran energi
- Belum mengalami gangguan manusia dan memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat sekitarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper