Bisnis.com, JAKARTA - Seekor ikan mola-mola raksasa muncul di sebuah teluk di Wareham, Massachusetts, AS awal pekan ini.
Penampakan ikan itu, membuat pihak kepolisian melalui 911 mendapatkan puluhan panggilan dari penduduk yang khawatir. Mereka tidak yakin apakah itu jenis ikan, hiu, atau anjing laut.
"Mola-mola itu ikan yang jinak. "Harap berhenti memanggil polisi untuk melaporkan ikan ini," tulis pernyataan kepolisian setempat dikutip dari Insider.
Departemen Sumber Daya Alam Wareham kemudian menyelidiki dan menemukan ikan itu aman.
Menurut mereka, mola-mola dapat tumbuh hingga panjang 11 kaki dan beratnya bisa mencapai 5.000 pon, tapi tidak berbahaya.
Mereka juga mengatakan ikan itu tengah berenang bukan terdampar atau akan mati.
Carol Carson, presiden New England Coastal Wildlife Alliance mengatakan bahwa mola-mola sering terlihat di musim gugur dan terkadang terjebak di teluk kecil atau tertinggal saat air pasang.
Dia mengatakan mereka umumnya tidak berbahaya, tetapi akan meludah jika diserang.
Dikutip dari kkp.go.id, Mola-mola atau biasa disebut Sunfish berasal dari Bahasa Latin “millstone” yang artinya batu gerinda. Julukan ini diberikan karena bentuk tubuhnya yang menyerupai batu dengan warna abu-abu, bertekstur kasar dan bentuk badannya bulat. Ikan
Mola-mola tergolong ikan yang unik, umumnya semua jenis ikan selalu mempunyai sirip ekor. Berbeda dengan Mola-mola ia nyaris tidak memiliki sirip ekor. Biasanya sirip (sayap) ikan lain terletak di samping kiri dan kanan, sedangkan Mola-mola siripnya berada vertikal di atas dan di bawah (punggung dan perut) yang disebut clauvus.
Akibat bentuk siripnya yang aneh ditambah tubuhnya yang bulat dan gemuk membuat Ikan Mola-mola sangat lambat untuk berenang dan untuk melawan arus ombak pun ia tidak bisa, memilih pasrah mengikuti arus air yang membawanya.
Sementara, nama Sunfish yang berarti ikan matahari ini diberikan karena kegemarannya berjemur. Ikan ini memang alergi air dingin meski hidupnya di laut. Caranya, ia naik ke permukaan air laut yang tidak terlalu dalam dan berjemur sembari tiduran setelah menyelam hingga kedalaman 600 meter.
Karena keadaan bentuk tubuhnya yang aneh, membuat ikan mola mola terancam punah, ia sering menjadi korban kecelakaan dalam lalu lintas perairan laut seperti tersangkut di baling-baling kapal perahu dan sering menjadi korban tabrakan dari kapal-kapal besar yang sedang melaju ke arahnya.
Begitu lamban gerakannya membuat ia tak dapat menghindar dari kecepatan kapal tersebut. Sampah-sampah laut juga menjadi salah satu penyebab kematiannya, Ia sering tersedak akibat menelan sampah plastik yang disangkanya adalah ubur-ubur. Belum lagi ia terdampar di tepi pantai akibat terseret ombak dan mati sendiri akibat dehidrasi.
Tapi penyebab kematiannya paling tinggi adalah akibat perburuan illegal seperti yang dilakukan oleh para nelayan yang tidak bertanggung jawab di jepang, mereka memang sengaja ditangkap untuk dijual dagingnya ke restoran.