Ini Dia 5 Tips Agar Akun Pembayaran Digital Tak Mudah Dibobol

Newswire
Jumat, 9 Oktober 2020 | 15:31 WIB
Hacking./istimewa
Hacking./istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Praktik pembobolan terhadap akun pembayaran digital masih marak terjadi di Indonesia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, peneliti Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada Tony Seno Hartono mengatakan setidaknya ada lima cara yang bisa dilakukan masyarakat agar data maupun aset digitalnya aman.

“Pertama, gunakan sandi yang sulit ditebak,” ujar Tony, dilansir dari Tempo.co, Jumat (9/10/2020).

Tony menyarankan, sandi tidak berisi kombinasi tanggal lahir atau angka dan huruf lainnya yang berhubungan dengan identitas pribadi yang diketahui oleh orang lain.

Pasalnya, pelaku kejahatan dapat menggunakan aplikasi penebak sandi atau dictionary yang bisa digunakan untuk membobol data.

Masyarakat pun, kata Tony, tidak perlu khawatir memasang kata sandi yang rumit. Saat ini, sejumlah perusahaan aplikasi telah menyediakan layanan penyimpan sandi yang bisa dimanfaatkan pengguna untuk mengingat password.

Kedua, dia menyarankan masyarakat memiliki pengamanan tambahan yang bisa melindungi data seumpama terjadi masalah pada sandi. Pengamanan itu berupa backup yang dapat diakses melalui surat elektronik atau verifikasi SMS.

Dengan perangkat keamanan ini, orang lain yang akan mencoba membobol akun keuangan pribadi akan terekam oleh sistem.

“Jadi sistem itu akan memberi tahu kita kalau ada orang yang mau mencoba masuk,” tuturnya.

Ketiga, Tony meminta masyarakat terus memperbarui informasi mengenai modus-modus penipuan digital.

Keempat, masyarakat diminta selalu waspada terhadap pesan yang masuk lewat penggunaan kalimat.

Umumnya, pelaku penipuan menggunakan kata-kata fantastis untuk mengelabui sasarannya. Dia pun menyarankan masyarakat tidak mudah percaya terhadap hal tersebut.

Kelima, masyarakat diminta terus memverifikasi informasi yang masuk ke perangkat. “Percayalah pada sumber berita resmi,” katanya.

Selama masa pandemi, Tony membeberkan kasus-kasus penipuan digital cukup marak terjadi di Indonesia.

Setidaknya ada lima jenis penipuan yang berkembang saat ini yakni penipuan online, penipuan telepon, penipuan SMS, modus penipuan dengan meniru, dan teknik penipuan dengan skenario.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper