1Rancangan Pengembangan Industri Gim Masih Digodok
Menurut Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Joshua Simanjuntak untuk memperkuat industri gim lokal dalam negeri, pemerintah sudah memberlakukan Indonesia Game Rating System (IGRS) untuk semua gim yang masuk ke Indonesia.
Dalam upaya pengembangan, pemerintah secara umum saat ini memang hanya memberikan insentif, termasuk di antaranya insentif tunai alias cash for work seperti yang dilakukan melalui BIP. Dalam konteks pandemi saat ini, insentif tunai itu juga digunakan untuk membantu para pengembang gim untuk menciptakan gim yang membantu dan mendorong edukasi dalam penanganan Covid-19.
“Dana yang dikucurkan juga sangat variatif sekitar Rp40 juta,” ujar Joshua kepada Bisnis, Jumat (25/9/2020).
Dia mengakui skema insentif tunai ini belum memiliki alur yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, tahun ini pemerintah berencana akan menggodok dan menghasilkan program yang lebih berkelanjutan bagi pengembangan industri gim lokal. Dengan program insentif yang berkelanjutan, Joshua yakin industri yang ramai peminatnya di kalangan pelajar ini bisa mengalami pertumbuhan yang lebih baik.
Sejauh ini pemerintah sudah memasang beberapa aturan dan bantuan yang tujuannya untuk mengatur industri gim. Misalnya, pertama, pemberlakuan pajak untuk gim yang dijual di Indonesia.
Kedua, peningkatan kuantitas dan kualitas talenta pengembang gim. Ketiga, pemasaran di dalam dan di luar negeri. Keempat, pemerintah juga memiliki Baparekraf Digital Lab, atau laboratorium untuk eksplorasi dan gudang bantuann peralatan bagi pengembang gim.
Pemerintah juga selama ini cukup aktif menggelar Baparekraf Game Prime. Tahun ini perhelatan Baparekraf Game Prime 2020 yang biasanya dilakukan secara offline di Balai Kartini, Jakarta, berubah bentuk dalam wujud online. Kegiatan itu pun menyajikan online webinar, indie games review, dan masterclass.