Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (Atsi) menilai rencana penyaluran kuota internet gratis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 15 September 2020 bakal sulit terealisasi.
Sekretaris Jenderal Atsi, Marwan O. Baasir mengatakan hingga saat ini Atsi belum mendapatkan kepastian mengenai penyaluran kuota internet gratis kepada siswa, guru, mahasiswa dan dosen untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Atsi memperkirakan bahwa kuota internet gratis tidak dapat disalurkan dalam waktu dekat atau pertengahan bulan ini, mengingat masih terdapat sejumlah pembahasan yang belum selesai antara operator seluler dengan Kemendikbud.
Permasalah yang belum selesai dibahas seperti mengenai kuota bebas akses ke seluruh aplikasi, permasalahan harga, aplikasi yang digunakan, mekanisme pelaksanaan teknis termasuk injeksi kuota internet ke jutaan pelajar dan tenaga pengajar dalam satu waktu.
“Kalau menurut kami sepertinya mundur dari tanggal 15 September. Tapi kan kembali ke pemerintah. Kami masih menunggu undangan dan kepastian,” kata Marwan kepada Bisnis.com, Senin (14/9/2020).
Marwan menambahkan secara keseluruhan Atsi mendukung program Kemendikbud untuk memberikan kuota internet gratis, hanya saja Atsi meminta mekanisme yang jelas dalam penyaluran tersebut.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud, Jumeri mengatakan bahwa Kemendikbud akan memberikan kuota internet gratis kepada siswa, guru, mahasiswa dan dosen selama 4 bulan mulai September hingga Desember 2020.
Dengan program ini setiap siswa akan mendapatkan kuota internet sebesar 35 GB per bulan, untuk guru sebesar 42 GB per bulan, sementara mahasiswa dan dosen sebesar 50 GB per bulan. Kuota internet akan disalurkan setiap tanggal 15 atau pertengahan bulan.