Bisnis.com, JAKARTA— Business Insider merilis 100 orang berpengaruh dalam transformasi bisnis di Asia pada tahun ini.
Dalam laporannya, Jumat (11/9/2020), businessinsider yang bekerjasama dengan Ing mengkategorikan profil 100 orang ke dalam 10 sektor bisnis antara lain jasa kesehatan, teknologi konsumen (consumer tech), perusahaan teknologi, media dan periklanan, investasi, manufaktur, ritel, supply chain, energi, dan keuangan.
Di antara 100 orang berpengaruh di Asia tersebut, ada 3 Warga Negara Indonesia yang menjabat profesi penting di tiga perusahaan ternama yakni Willson Cuaca (Managing Partner East Ventures), William Tanuwijaya (CEO and Founder Tokopedia), dan Aldi Haryopratomo (CEO GoPay).
Berikut profil lengkap ketiganya ;
Willson Cuaca (Managing Partner East Ventures)
Hanya sedikit perusahaan venture yang mendapatkan berkah dari investasi pertamanya, tetapi itulah yang didapatkan Willson Cuaca ketika membenamkan investasi di perusahaan yang saat ini telah menjadi unicorn Indonesia yakni Tokopedia.
Willson memimpin East Ventures, salah satu perusahaan venture terkemuka di Asia Tenggara dan juga perintis perusahaan venture di Indonesia. Perusahaan yang didirikan oleh Willson dan dua kawannya pada 2010, East Ventures fokus pada pengembangan startup konsumen digital dan SaaS.
Saat ini, East Ventures telah berinvestasi di lebih dari 180 perusahaan di seluruh Asia Tenggara.
Tokpedia, unikorn yang memiliki valuasi US$7 miliar, adalah investasi pertama East Ventures. Kemudian, perusahaan ini juga menyuntikkan modal ke sesame unikor saat ini yakni Traveloka dan Disdus.
Kejelian Willson dalam membaca pasar memang tak bisa diragukan. Fokus tunggal ke Indonesia telah menciptakan ceruk pasar signifikan bagi East Venture dan juga mendorong Jakarta sebagai Ibu Kota startup di Asia Tenggara.
Willson pun tidak membatasi investasinya di Indonesia. Perusahaan ini juga membenamkan modal di pemain e-commerce Jepang Mercari dan platform program cashback Singapura ShopBack.
“Kami beruntung menjadi investor awal di Indonesia dan juga di ekosistem digital di Asia Tenggara. Tantangan lebih kompleks pasti ada di depan, tapi itu selalu bermanfaat,” katanya.
William Tanuwijaya (CEO dan Founder Tokopedia)
Misi Tokopedia adalah membuat teknologi yang bisa ritel dapat diakses semua orang tampaknya membuahkan hasil. Per Juli 2020, perusahaan yang dipimpin oleh Willian Tanuwijaya memiliki lebi dari 8 juta mitra pengusaha kecil dan menengah yang kebanyakan merupakan wirausaha pemula.
Kesuksesan Tokopedia sebagian besar disumbangkan berkat kemampuannya memahami pasar lokal. Contohnya, populasi Indonesia yang masih bergantung pada pembayaran tunai dan masih ragu menggunakan pembayaran online.
Untuk menghadapi ini, Tokopedia menjadi perusahaan ritel teknologi pertama di Indonesia yang memperkenalkan metode pembayaran dana jaminan. Perusahaan ini juga mendirikan titik pembayaran di lebih dari 500.000 minimarket di seluruh Indonesia.
Tanuwijaya memulai bisnisnya pada 2009 ketika dia meluncurkan Tokopedia ke pasar Indonesia. Ide besarnya adalah untuk menyamakan kedudukan para pemegang kepentingan di perdagangan, termasuk pedagang, pembeli, dan siapapun yang ingin memulai bisnis.
“Sekarang, kami sudah masuk dalam ekosistem super untuk menggapai misi kami dalam melakukan demokratisasi perdagangan melalui teknologi di Indonesia,” katanya.
Aldi Haryopratomo (CEO GoPay)
Pertarungan dompet digital di Indonesia telah terakselerasi sejak setahun terakhir, tetapi GoPay yang dipimpin oleh Aldi Haryopratomo memimpin pasar.
Di negara yang sangat bergantung pada pembayaran tunai, tren pembayaran nontunai mulai terlihat meningkat.
Hingga saat ini, ada 37 dompet digital di Indonesia yang sudah mengantongi izin dari Bank Indonesia. Pemain asal China, WeChat Pay sudah masuk ke Indonesia pada Januari lalu sedangkan Alipay milik Alibaba bakal mulai masuk pada tahun ini.
Namun, Gopay masih menjadi pilihan nomer satu masyarakat Indonesia.
Aldi juga mendirikan MAPAN, sebuah jaringan tabungan yang diakuisi oleh Gojek pada 2017.
GoPay merupakan pemain pertama yang memasuki industri dompet digital di Indonesia. Yang jadi pembedanya adalah integrasi eksklusifnya dengan aplikasi super Gojek sehingga memungkinkan pelanggan menggunakan GoPay untuk membayar ojek, makanan, dan lainnya.
“GoPay berambisi untuk memberikan akses yang setara di sektor jasa layanan keuangan di Asia Tenggara. Gojek merilis Gopay untuk mengatasi ketidaknyaman menggunaan uang tunai dan membantu para pengendara mengakses layanan keuangan untuk keluarganya,” katanya.