Bisnis.com, JAKARTA – East Ventures menilai minimnya jumlah pendanaan di Seri B ke atas merupakan hal yang wajar. Secara menyeluruh kondisi pendanaan di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menilai bahwa hakikatnya pendanaan yang terjadi di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Konsentrasi putaran besar pada sejumlah perusahaan rintisan yang lebih besar, merupakan hal yang normal.
Terlebih, risiko produk, pasar dan eksekusi, sudah teratasi dengan baik. Hal itu membuat investor teknologi dan non-teknologi lebih mudah dalam mencerna perusahan rintisan besar.
Baca Juga MDI Yakin Pendanaan Seri B Tetap Tumbuh |
---|
Sementara itu, kata Willson, perusahaan rintisan yang lebih kecil, masih memiliki risiko yang hanya dimengerti oleh perusahaan modal ventura. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena terjadi secara natural.
Dia mengatakan dengan kondisi Indonesia yang kondusif, bonus demografi yang besar, dan pertumbuhan generasi muda paham digital yang pesat, East Ventures berada diposisi yang baik dalam membangun nilai tambah untuk perusahaan-perusahaan rintisan di Indonesia.
“Valuasi dan investor akan datang secara alami,” kata Willson kepada Bisnis.com, Kamis (27/8/2020).
Dia menjelaskan banyaknya perusahaan modal ventura Indonesia yang memasukan dana mereka di pendanaan tahap awal menadakan bahwa potensi perusahaan rintisan di Indonesia masih sangat besar.
Di negara lain, kata dia, para investor setelah masuk ke pendanaan tahap lanjut, akan segera keluar dan mengambil uang mereka.
“Di Indonesia, investor seperti East Ventures itu investor yang sabar, kami masuk dari awal, tidak terburu-buru keluar. Kami menaikkan nilai perusahaan dan keluarnya nanti, pada saat waktu yang tepat,”ujarnya.