Bisnis.com, JAKARTA – Rendahnya jumlah transaksi seri B ke atas di Tanah Air dipengaruhi juga oleh visi masing-masing perusahaan modal dalam menyalurkan modal.
Presiden Direktur PT Astra Mitra Ventura Jefri R. Sirait mengatakan bahwa landainya pendanaan di seri B di Tanah Air disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah fokus pendanaan masing-masing perusahaan modal ventura.
“Memang ini kembali apetite dari investor dalam cycle round mereka,” kata Jefri kepada Bisnis.com, Kamis (27/8/2020).
Jefri menuturkan untuk menaikan kualitas seri pendanaan di Indonesia juga diperlukan dukungan dari berbagai pihak seperti kemudahan perizinan, insentif non fiskal, dan lain sebagainya.
Dia mencontohkan sebuah pabrik cerdas dalam industri kesehatan yang lebih mudah dalam memperoleh pendanaan bakal teknologi kesehatan lebih cepat berakselerasi. Hal ini tentu akan memacu kenaikan pendanaan.
“Banyak inovasi yang sangat menarik tetapi ekosistem sektornya juga kita harus lihat. Regulasi, insentif non fiskal dan lain-lain perlu terus kita perkaya,” kata Jefri.
Sekadar catatan, berdasarkan laporan Cento Ventures sepanjang paruh pertama 2020, total investasi ke startup di Asia Tenggara menembus U$5,63 miliar, melesat dari semester sebelumnya US$2,22 miliar. Adapun di Indonesia, pendanaan startup per semester I/2020 menembus US$2,80 miliar dari total 80 kesepakatan. Ini adalah capaian tertinggi dibandingkan dengan negara Asean lain.
Meski demikian, Indonesia cenderung dibanjiri pendanaan berbasis kuantitas di level seeds/praseries dan series A. Sebaliknya, pendanaan series B ke atas justru makin melandai dan terus didominasi oleh raksasa startup dengan valuasi super.